Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi 5 persen dari prediksi sebelumnya 5,3 persen. Sementara untuk tahun depan, LPS memperkirakan ekonomi nasional tumbuh 5,5 persen, sedikit lebih rendah dari proyeksi awal 5,6 persen.
"Revisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi ini di antaranya disebabkan oleh realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I yang jauh di bawah ekspektasi," tulis LPS seperti dikutip dari Laporan Analisis Stabilitas dan Sistem Perbankan Triwulan II 2015, yang dirilis Selasa (30/6).
Realisasi belanja pemerintah dan pertumbuhan kredit yang masih lambat pada kuartal II juga menjadi dasar LPS memangkas proyeksi pertumbuhan PDB 2015. Namun, keduanya berpotensi berbalik arah pada paruh kedua tahun ini dan mendongkrak pertumbuhan ekonimi semester II 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berlanjutnya perbaikan neraca perdagangan juga menjadi upside risk bagi pertumbuhan ekonomi ke depan," jelas LPS. "Sebaliknya, downside risk bersumber dari depresiasi nilai tukar rupiah dan inflasi yang masih akan relatif tinggi di sepanjang tahun 2015."
LPS memperkirakan rata-rata inflasi tahun ini akan berkisar 6,9 persen dan BI rate pada akhir tahun 7,5 persen.
Sementar auntuk nilai tukar rupiah, LPS merevisi ulang proyeksinya menjadi Rp 13.15o per dolar AS dari sebelumnya Rp 12.900 per dolar AS. Revisi kurs dilakukan karena melihat tekanan yang menguat hingga Juni 2015.
(ags)