Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Bea dan Cukai terpilih Heru Pambudi dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat (3/7). Presiden disebut memberikan beberapa arahan yang akan menjadi fokus kerja lembaga kepabeanan negara itu.
Arahan utama yang disebut Jokowi adalah, direktorat jenderal itu harus mampu mengatasi permasalahan penyulundupan barang illegal melalui jalur manapun yang dinilai bisa mengganggu industri dalam negeri.
"Pak Presiden memberikan arahan Bea Cukai harus fokus terhadap penanggulangan penyelundupan barang-barang illegal seperti barang illegal impor," ujar Heru saat berbincang dengan media di ruang wartawan Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maraknya penyelundupan bahan pangan dari luar negeri sempat membuat Jokowi resah dan mengganggu stabilitas harga pangan dalam negeri.
Menanggapi arahan Jokowi tersebut, lanjut Heru, Bea Cukai akan melakukan optimalisasi pengawasan di titik-titik daerah rawan penyelundupan. Sejak Januari 2015 sendiri Bea Cukai sudah melakukan 57 kali penindakan terhadap komoditas beras illegal.
"Untuk barang-barang yang masuk melalui pantai Timur Sumatera Bea Cukai akan melakukan optimalisasi Patroli laut, kemudian BC juga akan mengitensifkan pengawasan dari Pulau Batam, kemudian kami akan memerintahkan kantor-kantor di Sumatera agara mereka melakukan pengawasan yang lebih baik," ujar Heru.
Selain itu Jokowi juga meminta Heru beserta anak buahnya mampu mengurusi masalah waktu bongkar muat di pelabuhan (Dwelling time) yang sempat menjadi sorotan sang Presiden. Jokowi meminta masa bongkar muat di pelabuhan harus bisa terselesaikan dalam satu hari.
"Sedangkan arahan ketiga, Bea Cukai diminta menempatkan atau menugaskan pejabat ataupun petugasnya yang profeisonal dan tepat pada posisinya. Ini menyangkut tantangan dan target penerimaan berat yang harus dihadapi Bea Cukai," papar dia.
(ded/ded)