Erupsi Gunung Raung dan Gamalama Kembali Tutup Dua Bandara

Abraham Utama | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jul 2015 11:28 WIB
Gunung Raung dan Gunung Gamalama kembali berulah dan menyebabkan dua bandara ditutup hingga pukul 17.00 WIT
Pesawat udara maskapai Batik Air (atas) mendarat di Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Senin (29/12). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Bandara Sultan Babulah di Kabupaten Ternate, Maluku Utara dan Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpaksa menghentikan kegiatan operasional akibat terkena dampak aktivitas vulkanik dua gunung berapi, Sabtu (18/7).

Berdasarkan notice to airmen (notam) bernomor C0574/15, Bandara Babulah ditutup hingga pukul 17.00 WIT. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat, pagi ini abu vulkanik Gunung Gamalama meninggi hingga 7 ribu kaki dan dapat berdampak buruk pada aktivitas penerbangan di bandara tersebut.

Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan, Yudhi Sari Sitompul, mengatakan Bandara Babulah dinyatakan terlarang untuk lalu lintas udara sejak Kamis (16/7) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Bandara Notohadinegoro ditutup hingga pukul 16.00 WIB berdasarkan notam bernomor C0570/15 akibat abu vulkanik Gunung Raung. Pukul 9.00 WIB tadi, BMKG mencatat abu gunung berapi itu meninggi hingga ketinggian 10 ribu kaki dan bergerak ke arah barat laut.

Terkait aktivitas Gunung Raung, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sejak kemarin sudah membuka lalu lintas dari dan menuju empat bandara di Jawa Timur, yakni Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Trunojoyo, Sumenep; Bandara Abdulrachman Saleh, Malang; dan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.

Abu dan Angin

Kamis lalu, semburan abu vulkanik Gunung Gamalama tercatat meninggi hingga 1.500 kaki. Hingga pagi ini, BMKG mencatat abu gunung yang terakhir kali meletus pada Desember 2004 itu sudah mencapai ketinggian 7.000 kaki.

Semburan abu Gunung Gamalama memang tidak setinggi Gunung Raung. Meski demikian, keduanya memilikk ekses yang sama terhadap lalu lintas udara.

Ketua Sub-unit Posko Lebaran 2015 BMKG, Hartono Urip, mengatakan meski ketinggian abu Gunung Gamalama tak lebih dari 10 ribu kaki, tapi abunya tersebar hampir ke seluruh wilayah Pulah Ternate. Kecilnya luas pulau tersebut menjadi pangkalnya.

Selain itu, ketinggian abu vulkanik tidak hanya berpengaruh pada kondisi pesawat saat berada di udara, tapi juga saat lepas landas dan mendarat. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER