Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) akan mengucurkan pembiayaan infrastruktur senilai Rp 13 triliun pada semester II 2015. Proyek-proyek yang akan menjadi prioritas pendanaan bank pelat merah itu adalah infrastruktur jalan tol, energi dan telekomunikasi.
"Jadi nanti semester II kita sudah siap gelontorkan uang Rp 13 triliun dari hasil agreement kita pada periode sebelumnya. Nanti masing-masing uang tersebut, akan ditarik pembiayaannya dengan nilai paling besar di jalan tol, telekomunikasi, dan juga energi," jelas Direktur Banking I BNI, Harry Sidharta di Jakarta, Kamis (29/7).
Dengan tambahan Rp 13 triliun ini, Harry memperkirakan total pembiayaan BNI untuk proyek-proyek infratsruktur akan mencapai Rp 75,32 triliun hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harry mengatakan beberapa proyek jalan tol yang akan didanai BNI antara lain proyek jalan tol Becakayu dan jalan tol Solo - Kertosono. Untuk proyek pertama BNI akan menyiapkan pendanaan Rp 1,41 triliun, sedangkan untuk pembiayaan jalan tol Solo - Kertosono senilai Rp 7 triliun merupakan konsorsium dengan PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Bank Mandiri.
Selain itu, pembangunan jalan tol Pemalang-Batang-Semarang juga akan menjadi target pembiayaan BNI. Namun, Harry tak menjelaskan lebih jauh mengenai nilai dananya.
"Kontrak pembiayaan dengan beberapa kontraktor jalan tol ini sebenarnya sudah lama kita lakukan agreement-nya, tapi kan beberapa perusahaan tersebut banyak mendapat hambatan kemarin seperti pembebasan lahan yang terhambat. Jadi baru kita kasih semester ini," jelasnya.
Terkait proyek telekomunikasi, Harry menuturkan perseroan akan mengikat perjanjian pembiayaan baru dengan PT Telkom pada paruh kedua tahun ini. Meskipun nilai pembiayaannya masih dirahasiakan, namun Harry menegaskan total pinjaman ke Telkom tak akan melebihi Rp 16 triliun.
"Pembiayaan
outstanding kami bagi Telkom sudah ada kira-kira Rp 5 hingga Rp 7 triliun. Semester depan kita ada agreement lagi tapi kita belum mau beritahu nilainya," jelasnya.
Hingga Juni 2015, BNI telah menggelontorkan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp 62,33 triliun. Dari angka tersebut, sebanyak 30 persen untuk mendanai pembangunan pembangkit listrik, 22 persen ditujukan bagi proyek minyak dan gas (migas) dan 19 persen untuk proyek transportasi.
Secara kumulatif, nilai kredit yang disalurkan BNI meningkat 12,1 persen pada semester I tahun ini, dari Rp 257,53 triliun pada Januari-Juni 2014 menjadi Rp 288,7 triliun.
(ags)