Bea Cukai Jegal Impor Narkoba Rp 123,5 Miliar di Semester I

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 05:13 WIB
DJBC kemudian mengawali semester II dengan menggagalkan masuknya 414 gram heroin dan 126 gram methamphetamine alias sabu-sabu.
Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama semester I 2015, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil menggagalkan 67 upaya penyelundupan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor (NPP). Dari seluruh kasus tersebut, berhasil disita seberat 159.254,4 gram narkoba senilai lebih dari Rp 123,5 miliar.

Keberhasilan DJBC mengendus masuknya narkoba oleh penyelundup berlanjut pada Sabtu (4/7) lalu. Instansi yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Heru Pambudi itu mengawali semester II dengan menggagalkan masuknya 414 gram heroin dan 126 gram methamphetamine alias sabu-sabu.

“Penegahan narkoba golongan I ini dilakukan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta di terminal 2 kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Heru dikutip dari laman DJBC, Selasa (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterangan resmi tersebut diketahui, heroin dikemas dalam 23 kapsul, sementara sabu-sabu dikemas dalam 9 kapsul. NPP golongan I senilai lebih dari Rp 1 miliar tersebut diselundupkan dengan cara ditelan oleh seorang perempuan berinisial MA (32) berkewarganegaraan Tanzania. Perempuan tersebut mengaku terbang dari Dar Es Salam dan Doha menuju Jakarta menggunakan penerbangan Qatar Airways QR-956.

Heru menyatakan bahwa salah satu fungsi DJBC adalah melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat (community protector). Oleh karena itu, DJBC akan terus berupaya mengoptimalkan pengawasan dalam menghadapi peredaran narkoba.

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan narkoba tersebut, Heru menjelaskan instansinya akan terus melakukan evaluasi serta mengambil langkah-langkah penguatan, peningkatan dan penajaman, baik dari segi Sumber Daya Manusia, jaringan informasi maupun sarana prasarana. Hal ini dilakukan agar kinerja DJBC menjadi lebih optimal, efisien dan efektif.

“Tentu saja upaya ini dalam rangka mengantisipasi perkembangan modus dan tren yang selalu berubah-ubah untuk memasukkan barang-barang haram tersebut ke Indonesia,” ungkapnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER