'Puja-puji' IMF untuk Perekonomian Indonesia

CNN Indonesia TV | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 17:42 WIB
Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu menakjubkan.
Managing Director IMF Christine Lagarde menyampaikan pendapatnya soal perekonomian Indonesia. (CNN Indonesia/Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah target pemerintah, Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, mengatakan itu adalah pertumbuhan positif. “Dibandingkan dengan Rusia, Brazil, dan Afrika Selatan, itu menakjubkan,” kata Lagarde, kepada CNN Indonesia dalam wawancara khusus di Jakarta, Rabu (2/9).

IMF, kata Lagarde, meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik pada semester kedua tahun ini. Angkanya diprediksi pada angka 4,7 persen. Sedangkan tahun depan, lebih baik lagi. Dia memprediksi pertumbuhannya mencapai 5 persen.

“Mungkin tidak akan setinggi 5,5 persen, namun kita masih harus melihat ke depannya,” tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagarde mengatakan kebijakan moneter dan fiskal yang sudah dipilih pemerintah Indonesia sangat solid dan baik. Itu dapat memenuhi kebutuhan stabilitas dan keyakinan investor.

Resep Hadapi Gejolak Global

Lebih lanjut Lagarde menuturkan ada lima resep supaya perekonomian Indonesia tahan menghadapi gejolak ekonomi global. Pertama, kata dia, adalah Bank Indonesia harus menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah. Bank sentral, kata dia, harus memastikan rupiah tidak terus melemah namun bergerak sesuai fundamental ekonomi.

Resep lain, menurut bos IMF ini, adalah memperkuat ketahanan anggaran pemerintah melalui kebijakan fiskal yang matang. Lalu mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak berlebihan. Pemerintah juga harus menjaga kecukupan cadangan devisa, serta membangun pengawasan dan pengaturan sektor keuangan.

Dia yakin Indonesia lebih siap dari sebelumnya untuk menghadapi badai ekonomi global saat ini. “Indonesia memiliki alat yang tepat untuk bereaksi terhadap gejolak ekonomi global, karena posisi keuangan negara yang memadai dan defisit yang relatif kecil,” ujarnya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER