Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pertemuannya dengan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde sore tadi tidak ada kaitannya dengan tawaran pinjaman baru kepada Indonesia.
“Tidak ada membicarakan soal bantuan atau pinjaman. Kalau kita ingin
capital inflow yang besar ya melalui
foreign direct investment, tidak ada lain,” kata Jokowi usai bertemu Lagarde di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/9).
Dalam pertemuan singkatnya dengan Mantan Menteri Perdagangan Perancis tersebut, Jokowi mengatakan IMF menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk bertahan menghadapi ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan-kebijakan yang diambil Amerika Serikat dan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dia tadi bicara seperti itu, tapi saya tidak akan komentari,” kata Jokowi.
Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menambahkan kedatangan Lagarde ke Indonesia selain untuk memenuhi undangan Bank Indonesia, adalah untuk meminjam keramahan pulau Bali yang akan dijadikan lokasi pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada 2018 mendatang.
“Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk pertemuan tingkat tinggi antara Bank Dunia dan IMF. Jadi itu saja, dan mereka kan tamunya BI, itu saja. Jadi lebih banyak bercerita faktor-faktor global Amerika Serikat dan China, terus selanjutnya mereka melihat Indonesia akan sanggup menghadapi,” kata Teten.
Dalam pertemuan tersebut, Teten juga menyebut Lagarde sempat memuji kebijakan pemerintah yang fokus mengembangkan infrastruktur dan pendidikan.
“Mereka melihat ini suatu hal yang paling fundamental dan Indonesia akan punya pondasi untuk ekonomi ke depan yang bagus kalau fokus di dua hal itu,” jelasnya.
(gen)