Jakarta, CNN Indonesia -- Usai proposal kereta cepat dua negara Jepang dan China dimentahkan oleh Presiden Joko Widodo, kini muncul penawaran proyek kereta dengan kecepatan medium dari pemerintah.
Namun tawaran tersebut disambut dingin oleh Jepang. Ini terasa saat Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Lapangan Banteng Jakarta, Rabu (23/9).
Usai pertemuan, Darmin mengatakan pemerintah melalui dirinya menyampaikan kepada pihak Jepang bahwa Indonesia akan menerukan proyek kereta dengan kecepatan medium namun tidak dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak melibatkan APBN langsung atau tidak langsung, dan tidak ada penjaminan pemerintah. Nanti itu merupakan kerja sama B to B. Jadi intinya yang kita sampaikan adalah itu," kata Darmin. Tapi, “Mereka tidak ada jawaban mengenai itu (ketertarikan).”
Penjelasan tersebut diberikan oleh Darmin kepada pihak Jepang agar adil. Pasalnya pemerintah sebelumnya telah bertemu dengan delegasi pemerintah China mengenai keputusan pemerintah soal kereta cepat.
"Supaya mereka (Jepang dan China) jangan kemudian muncul macam-macam pertanyaan, kalau ternyata nanti berjalan terus muncul pertanyaan, lho kok kita enggak dibilang?” ujar Darmin.
Sementara itu usai menghadiri pertemuan dengan Darmin, Tanizaki enggan memberikan komentar banyak. "Saya hanya menyampaikan beberapa poin kepada Menko Darmin, saya menolak berkomentar lebih jauh." ujar Tanizaki.
(ded/ded)