Jokowi Minta Bunga Bank Turun, Darmin Bantah Intervensi BI

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 13:51 WIB
Salah satu fokus utama dalam paket kebijakan ekonomi jilid III adalah menurunkan suku bunga perbankan.
Pemerintah saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid I. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan BAmbang S. Brojonegoro (kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kanan) serta jajaran Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9). (Antara Foto/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pembantunya tengah menggodok paket kebijakan ekonomi jilid III yang fokus utamanya antara lain menurunkan tingkat suku bunga perbankan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan keinginan Jokowi tersebut bukan upaya pemerintah mengintervensi Bank Indonesia untuk memangkas tingkat suku bunga acuannya (BI rate).

Menurut Darmin, permintaan Jokowi agar bunga bank turun lebih ditekankan pada biaya-biaya administrasi perbankan yang dianggap terlalu tinggi sehingga menimbulkan inefisiensi bagi bank dan nasabah bank itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan Jokowi tersebut, lanjut Darmin, sama sekali tidak menyinggung BI Rate yang merupakan ranah tugas dan fungsi BI selaku otoritas moneter.

Darmin mencontohkan, tingginya bunga deposito yang ditawarkan oleh bank-bank besar. Di satu sisi strategi itu bisa menjadi sumber dana yang potensial bagi perbankan, tetapi di sisi lain bank harus membayar mahal dana yang diserapnya sehingga bisa memicu tingginya biaya dana (cost of fund).

"Ditambah risiko bunga kredit. Yang ditengah ini kan urusan administratif, bukan kebijakan moneter," jelas mantan Gubernur BI itu di kantornya, Jumat (02/10).

Untuk membahas itu, Darmin mengatakan pemerintah akan menggelar rapat pembahasan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, perbankan dan perusahaan umum lainnya tidak terlalu banyak berbeda, di mana masing-masing memiliki beban administrasi dalam menjalankan operasionalnya.

"Jangan dianggap itu bicara dari segi kebijakan moneter. Biaya bank kan tidak beda amat dengan perusahaan lain," ujarnya.

Kemarin, Kamis (1/10), Presiden Jokowi memanggil beberapa menteri ekonomi seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan beberapa menteri ekonomi lainnya.

Fokus rapat tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah menerlurkan paket kebijakan ekonomi yang ketiga. Salah satu permintaan Jokowi dalam paket kebijakan jilid III ini adalah penurunan suku bunga perbankan.

"Saya kira paket ekonomi ketiga ini jangka pendek, coba dilihat apakah memungkinkan yang pertama bunga bank bisa turun dengan mengefisiensikan ‎biaya-biaya yang ada di bank, tolong dihitung," kata Jokowi di Istana Kepresidenan. (ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER