Produksi CPO Tahun Ini Meleset dari Target Akibat El Nino

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 18:02 WIB
Dari target produksi CPO 31,5 juta ton dan CPKO 3,3 juta ton tahun ini, diperkirakan hanya akan terealisasi masing-masing 30,1 juta ton dan 3,1 juta ton.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di sela acara seminar 'Palm Oil As an Indonesian Export Prime Mover' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/10). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan produksi minyak sawit (crude palm oil/ CPO) dan minyak inti sawit (crude palm kernel oil/ CPKO) tahun ini akan meleset dari proyeksi awal. Hal itu disebabkan oleh fenomena El Nino yang menyebabkan musim kemarau berkepanjangan.

“Produksi di 2015 ini proyeksinya adalah CPO 31,5 juta ton dan CPKO 3,3 juta ton. Kemungkinan besar akan sedikit meleset karena El Nino yang berkepanjangan mulai Juni 2015 sampai dengan Oktober ini, menjadi 30,1 juta ton CPO dan 3,1 juta ton CPKO,” tutur Ketua DMSI Derom Bangun dalam acara seminar “Palm Oil As An Indonesian Export Prime Mover” di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/10).

Derom mengungkapkan kemarau berkepanjangan menyebabkan buah kelapa sawit yang dihasilkan tidak bisa tumbuh optimal. Penurunan produksi itu terutama dirasakan di Sumatera Selatan dan Riau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pengaruh El Nino yang membuat kemarau panjang ini juga berpengaruh kepada produksi secara menyeluruh. Daerah-daerah yang terkena dampak bisa saja produksinya turun sebanyak lima persen karena buah yang terbentuk akibat kemarau tidak dapat penuh besarnya tetapi lebih kecil daripada semestinya,” ujar Derom.

Kendati demikian, DMSI memproyeksi produksi sawit tahun depan masih akan naik akibat peningkatan produktivitas tanaman seiring dengan usia tanaman. Adapun prediksi produksi CPO 2016 hanya akan mencapai 33 juta ton dan 3,6 juta ton CPKO.

“Karena kelapa sawit kekurangan air, kekurangan makanan oleh karena itu yang tadinya kami memperkirakan produksi CPO tahun depan naik sampai dua juta ton, mungkin tahun depan hanya naik 1,5 juta,” ujarnya.

Ekspor Dominan

Sementara itu perkembangan pasar sawit Indonesia, masih didominasi pasar ekspor yang secara volume porsinya mencapai 76 persen dari total produksi sawit Indonesia. Ekspor Indonesia tidak hanya CPO tetapi juga produk-produk turunan seperti olein, stearin, dan produk-produk oleo kimia.

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung industri sawit hingga turunannya. Thomas meyakini industri sawit bisa menyerap banyak tenaga kerja sehingga berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Industri CPO ini kan sangat besar dan sangat penting buat negara. Jadi bagaimanapun juga kita harus bantu, harus dukung,” ujar Thomas.

Selain itu Thomas juga mengimbau produsen sawit nasional tidak patah arang dalam menghadapi tantangan yang ada. Salah satunya terkait opini negatif yang berkembang tentang industri sawit yang disinyalir sebagai penyebab kebakaran hutan di Indonesia.

“Imbauan saya kepada Dewan Minyak Sawit dan ketua umum-ketua umum asosiasi ya kita harus tetap semangat, tentunya di saat-saat yang sangat penuh dengan tantangan, dengan kebakaran-kebakaran hutan dan sebagainya tapi saya mohon tetap semangat,” kata Thomas. (gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER