Harga Emas Anjlok, Pendapatan Agincourt Rontok

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2015 16:04 WIB
Pada kuartal III 2015 angka penjualan perusahaan pertambangan asal China, Agincourt hanya US$ 82,5 juta, turun 11,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Lokasi pertambangan emas milik Tambang Emas Martabe di Batang Toru, Sumatera Utara. (Dok. greatmartabe.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pertambangan asal China, PT Agincourt Resources mencetak kinerja negatif pada kuartal III 2015 menyusul kejatuhan harga emas di pasar komoditas dunia.

Hal ini tercermin dari menyusutnya angka penjualan emas dan perak dari tambang Martabe, Sumatera Utara yang hanya sebesar US$ 82,5 juta, turun 11,3 persen ketimbang pencapaian kuartal II 2015 yang mencapai US$ 93 juta.

Tim Duffy, Presiden Direktur Agincourt Resources mengatakan menurunnya pendapatan merupakan imbas dari kejatuhan harga emas di pasar global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan Agincourt, rata-rata harga emas tambang Martabe pada kuartal III 2015 berkisar US$ 1.126 per ounce, lebih rendah 5,6 persen dibandingkan dengan harga jual kuartal sebelumnya yang sekitar US$ 1.193 per ounce.

“Kalau untuk harga emas di pasar dunia saat ini berfluktuasi di antara US$ 1.081 per ounce dan US$ 1.130 per ounce. Jumlah ini sedikit di bawah pemodelan (proyeksi) keuangan internal perusahaan kami, namun pencapaian jumlah (produksi) ounce emas dan perak bisa menyeimbangkan kekurangan pendapatan akibat turunnya harga.” ujar Tim Duffy dalam keterangan resmi Agincourt, Jumat (29/10).

Tak hanya soal harga, penurunan produksi emas juga turut mengurangi penerimaan perusahaan. Dalam laporan keuangan teranyar Agincourt disebutkan, volume produksi emas dari tambang Martabe pada periode Juli-September hanya sebanyak 70.302 ounce, turun 2,5 persen dibandingkan produksi  kuartal II 2015 yang mencapai 72.096 ounce.

Demikian halnya dengan volume produksi perak, yang hanya sebanyak 609.178 ounce atau lebih rendah 3,5 persen dibandingkan capaian produksi triwulan sebelumnya 631.189 ounce.

Meski demikian, manajemen Agincourt masih optimistis target produksi 285.000 ounce untuk emas dan 2,3 juta ounce untuk perak dapat tercapai di akhir tahun.

“Hasil di kuartal ini akan memberi dampak positif berkelanjutan terhadap keseimbangan kinerja tahun ini,” tutur Duffy

Dari sisi belanja, Agincourt telah menghabiskan anggaran belanja modal sebesar US$ 7,9 juta selama kuartal III, yang antara lain digunakan untuk membiayai pembangunan bendungan tailing baru. Proporsi belanja modal Agincourt tercatat turun 24 persen dibandingkan dengan penyerapan modal kerja kuartal II yang mencapai US$ 10,5 juta. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER