LAPORAN DARI TURKI

Serangan Paris Berpotensi Ganggu Ekonomi Eropa

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 20:16 WIB
Domenico Lombardi, peneliti dari G20 Research Group mengatakan bahwa pelemahan ekonomi di zona Euro akan diperburuk dengan insiden Paris.
Dunia Berduka untuk Paris. (REUTERS/Ammar Awad)
Antalya, CNN Indonesia -- Aksi teror yang menewaskan 129 orang dan melukai 300 lainnya di Paris berpotensi menggerus perekonomian Perancis. Diprediksi juga, perekonomian di negara-negara zona Euro yang tengah lesu akan terganggu akibat serangan yang diklaim dilakukan oleh ISIS tersebut.

Domenico Lombardi, peneliti dari G20 Research Group di University of Toronto mengatakan bahwa krisis keuangan yang saat ini terjadi di zona Euro akan diperburuk dengan insiden Jumat (13/11) lalu di jantung kota Paris.

Lombardi mengatakan, krisis yang terjadi saat ini di zona euro ditambah dengan kerapuhan perekonomian negara-negara Eropa kian menunjukkan kelemahan. Jika sudah demikian, maka ketidakpastian ekonomi akan semakin memburuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zona Euro yang lemah akan menciptakan ketidakpastian ekonomi. Ekonomi negara bakal kian melambat karena adanya risiko penurunan," kata Lombardi, dalam konferensi pers jelang KTT G20 di Antalya, Turki, Minggu (15/11).

Padahal, perekonomian zona euro baru saja mulai bangkit dalam kuartal ketiga tahun ini. Perekonomian Perancis di kuartal ini juga naik 0,3 persen setelah di kuartal sebelumnya mandek. Kemajuan Perancis ini akibat meningkatnya permintaan domestik dan produksi di sektor industri.

Serangan di Paris merupakan yang terbesar terjadi di Eropa sejak pengeboman kereta Madrid, Spanyol, yang menewaskan 191 orang pada 2004. Dalam serangan yang terjadi pada Jumat, (13/11), delapan orang tersangka melakukan penembakan dan pengeboman di enam lokasi berbeda di jantung kota Paris.

Professor ilmu politik dari G20 Research Group, John James Kirton, mengatakan, walau tidak bisa dibandingkan dengan serangan 9/11 dari sisi lingkup dan jumlah korban, namun dampak perekonomiannya akan hampir mirip.
Salah satunya karena peristiwa itu terjadi di pusat kota Paris, ibukota Perancis, terutama salah satunya adalah serangan bom di dekat stadion sepak bola tempat Presiden Perancis Francois Hollande sedang menyaksikan pertandingan.

Serangan juga terjadi pada Jumat, saat warga Perancis dan para wisatawan menikmati hiburan malam. Serangan terparah terjadi di acara konser musik di La Bataclan, menewaskan 87 orang. Peristiwa itu memicu kepanikan dari 1.500 pengunjung yang langsung berlarian.

Kirton mengatakan hal ini membuktikan bahwa Perancis sudah tidak aman, di mana pun dan kapan pun. Hal ini akan berdampak pada perekonomian negara itu. "Hal ini akan menimbulkan munculnya sikap negatif dalam kepercayaan konsumen," ujar Kirton. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER