Indonesia Bawa Isu Pembiayaan Infrastruktur di KTT G20

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2015 16:23 WIB
Menurut Menkeu Bambang Brodjonegoro, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan harus ada upaya keras dengan menggenjot proyek infrastruktur.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro dan Menko Perekonomian Darmin Nasution. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu pembiayaan infrastruktur akan menjadi topik utama yang diangkat Indonesia dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November di Antalya, Turki.

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Indonesia akan mengusung isu pentingnya pembiayaan infrastruktur untuk membantu pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota G20. Bambang mengatakan sebagai penggagas forum G20, Indonesia bersama Jerman dan Meksiko akan mendorong seluruh anggota G20 untuk terlibat dalam lembaga pembiayaan infrastruktur dunia.

"Tugas Indonesia adalah mendorong kesadaran dari semua negara bahwa salah satu cara untuk di satu sisi mendorong pertumbuhan dan menjaga pemerataan adalah mendorong pembangunan infrastuktur," ujar Bambang dalam konferensi pers di kantor Kemnterian Keuangan, Jakarta, Jumat (13/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Forum G20 sendiri sudah berlangsung sejak awal 2015, isu ekonomi yang diusung pun beragam. Bambang mengatakan pertumbuhan ekonomi global pada 2015 menjadi fokus utama forum.

Pasalnya dalam pertemuan KTT G20 2014 yang berlangsung di Australia lalu sempat optimis pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan berada di level 3,4 persen.

Namun kenyataannya tahun ini dunia harus menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi dunia hanya tumbuh 3,1 persen sesuai prediksi International Monetary Fund (IMF).

"Tahun ini mungkin hanya 3,1 persen. Jadi untuk menambah 2 persen, katakanlah menjadi 4-5 persen memang agak berat. Meskipun masih perkiraan, tumbuhnya pun perkiraan masih 3,6 persen," ujar Bambang.

Oleh sebab itu menurut Bambang untuk mengejar pertumbuhan tahun depan harus ada upaya yang lebih keras. Salah satunya dengan meningkatkan proyek infrastruktur yang memiliki multiplier effect bagi perekonomian dunia.

Lembaga-lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), International Monetary Fund (IMF), Islamic Developmet Bank (IDB) dan lembaga baru Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) diharapkan mampu menyediakan pembiayaan untuk infrastruktur secara lebih agresif.

"Dan semangat mendorong lembaga keuangan untuk menjembatani miss match financing itu juga didorong dalam G20. Intinya Indonesia menyatakan akan terus mendorong munculnya atau tumbuhnya infrastructure financing, dan mendorong semua negara untuk menyadari cara membuat pertumbuhan yang berkualitas adalah dengan pembangunan infrastuktur," ujarnya.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri KTT G20 didampingi oleh Bambang dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER