IIF Incar Komitmen Pembiayaan Rp 10 Triliun pada 2016

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Minggu, 13 Des 2015 01:13 WIB
Presiden Direktur IIF Sukatmo Padmosukarso mengaku sampai dengan November 2015, IIF telah berhasil membukukan komitmen pembiayaan sebesar hampir Rp 5 triliun.
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan layang di kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga pembiayaan serta layanan konsultan dalam pembangunan infrastruktur, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengincar pertumbuhan komitmen hingga senilai Rp 10 trilliun pada tahun depan. 

Presiden Direktur IIF, Sukatmo Padmosukarso mengatakan selama tahun 2015 IIF terus melanjutkan kontribusinya pada proyek-proyek infrastruktur yang dibutuhkan dalam pembangunan Indonesia. IIF terlibat aktif dalam pembiayaan pengembangan proyek-proyek bandar udara, pelabuhan, kelistrikan, telekomunikasi, dan minyak dan gas bumi. 

Ia menambahkan, IIF juga berperan aktif dalam membantu pemerintah daerah maupun sektor swasta dalam mempersiapkan proyek-proyek infrastruktur untuk dapat berlangsung melalui penyediaan layanan konsultan/advisory.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dari sisi nilai pembiayaan, sampai dengan November 2015, IIF telah berhasil membukukan komitmen pembiayaan sebesar hampir Rp 5 triliun, baik dalam bentuk utang maupun ekuitas,” jelasnya dalam keterangan resmi. 

IIF, lanjutnya, terus berperan aktif dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang kepada proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar, yang kami berikan dalam bentuk utang hingga ekuitas, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik proyek infrastruktur yang dibiayai. 

“Kami mengharapkan bahwa para pemilik dan pengembang proyek-proyek infrastruktur dapat terbantu dengan fleksibilitas pembiayaan yang kami tawarkan. Tahun 2016 IIF menargetkan pertumbuhan komitmen sampai sejumlah Rp 10 trilliun,” ungkapnya.

Sukatmo menambahkan, kehadiran pihaknya di bidang pembiayaan infrastruktur bukan untuk menggantikan sumber-sumber pembiayaan yang sudah ada, namun lebih kepada menciptakan sinergi dengan penyedia-penyedia dana pembangunan infrastruktur lainnya sehingga struktur pembiayaan proyek infrastruktur tersebut menjadi lebih commercially viable. 

Menteri Keuangan Bambang P. S. Brodjonegoro menyatakan keberadaan IIF didukung penuh oleh Pemerintah untuk menjalankan fungsinya sebagai katalisator pembangunan infrastruktur di Indonesia. IIF diharapkan akan menarik partisipasi dari sektor private baik dalam maupun luar negeri.

“ Hal itu untuk percepatan pembangunan infrastuktur di Indonesia, mengingat infrastruktur adalah salah satu faktor yang sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi namun juga untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” jelasnya. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER