Pemerintah Akan Lelang Proyek 6 Kilang Mini BBM di 4 Provinsi

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan lima provinsi yang akan dijadikan lokasi pembangunan kilang mini bahan bakar minyak (BBM). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja menyebut, penetapan lima daerah tersebut sebagai lokasi pembangunan kilang mini BBM akan dicantumkan dalam Peraturan Menteri ESDM yang tengah di finalisasi.

Wiratmaja mengatakan rencana pembangunan kilang-kilang mini pengolah BBM akan dilakukan pemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta. Ia menyebut kilang-kilang berkapasitas olah 6 ribu sampai 19 ribu barel per hari (bph) tersebut akan dibangun di Riau, Jambi, Kalimantan Timur, serta tiga unit di Sumatera Selatan.

Ia menyatakan, kapasitas kilang mini yang akan dibangun menyesuaikan dengan ketersediaan lahan serta kebutuhan konsumsi BBM masyarakat di sekitar provinsi tersebut. Riau menurutnya ideal untuk dibangun kilang berkapasitas 13.130 bph, Jambi berkapasitas 15 ribu bph, Kalimantan Timur 13.230 bph, sementara tiga unit kilang di Sumatera Selatan cocok dibangun dengan kapasitas mulai dari 8.310 bph sampai 19 ribu bph.

“Pemerintah telah melakukan clustering lokasi-lokasi potensial lapangan migas yang dapat dikembangkan menjadi kilang mini BBM. Dari hasil pemetaan, sejumlah daerah di Indonesia berpotensi dibangun kilang mini yang memiliki kapasitas pengolahan hingga 20 ribu bph,” kata Wirat dalam keterangan pers, dikutip Senin (28/12).

Pilihan Redaksi 2016 Harga Gas Industri Turun, Pemerintah Rela Kas Berkurang Sembilan Perusahaan Asing Berminat Bangun Kilang di Indonesia Pemerintah-Pertamina Sepakat PSC Mahakam Gunakan Skema Baru

Guru Besar Institut Teknologi Bandung itu mengatakan daerah yang dapat dibangun kilang mini BBM tersebut tentunya harus memiliki memiliki sumber minyak yang bisa langsung diolah dan hasil olahannya dapat digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut.

Namun ia juga menyatakan, kilang BBM dapat ditempatkan di daerah yang tidak memiliki bahan baku dan belum memiliki kilang. Misalnya, di kawasan Indonesia bagian Timur.

“Nanti kita cari investor. Apakah Pertamina tertarik? Kalau tidak, tentu kita akan lelang. (Sekarang) lagi dicari jalan bagaimana caranya,” ujar Wiratmaja. (gen)