Jakarta, CNN Indonesia -- PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Indonesia akan membangun kawasan pabrik komponen otomotif demi mengakomodasi 15 produsen komponen otomotif asing yang telah berhasil diajak bermitra di Indonesia. Total nilai investasi ke-15 produsen tersebut adalah US$106,5 juta.
Rencananya, hasil produksi komponen otomotif dari kawasan ini akan dipasok ke pabrik mobil multiguna atau Multi Purpose Vehicle (MPV) milik SGMW di Cikarang, Jawa Barat.
Presiden Direktur SGMW Indonesia, Xu Feiyun menjelaskan kompleks industri komponen ini akan menempati lahan seluas 30 hektar di dalam areal pabrik SGMW di Cikarang. Namun, untuk merealisasikan pengembangan kompleks produsen komponen itu, perusahaan membutuhkan bantuan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, kata Feiyun, SGMW meminta pemerintah untuk memperbolehkan penggunaan peralatan dan perlengkapan (tooling and equipment) impor milik pabrik perakitan mobil untuk digunakan di kompleks produsen komponen.
Ia mengatakan, SGMW rencananya akan menyiapkan dana US$13 juta untuk mengimpor 378 mesin pencetak (dies) dan 214 peralatan lain yang didaftarkan sebagai peralatan pabrik mobil. Namun, sebenarnya mesin-mesin tersebut akan digunakan untuk mendukung produksi onderdil di kompleks produsen komponen otomotif.
"Peraturan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan bilang kalau impor harus sesuai kegunaan. Namun pada bulan April nanti kami akan mulai impor tooling and equipment yang akan digunakan untuk peralatan di dalam kompleks produsen otomotif, padahal kami mendaftarkannya sebagai bagian dari keperluan pabrik perakitan. Kami harap pemerintah mau membantu kami memperbolehkan impor tersebut," jelas Feiyun di Cikarang, Kamis (7/1).
Selain masalah penggunaan barang impor, ia juga ingin agar seluruh produsen komponen yang digandeng perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas perizinan investasi tiga jam milik Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) guna mempercepat realisasi investasi. Pasalnya, SGMW berharap bisa memulai produksi mobil pada Juli 2017.
"Kami juga berharap BKPM mau memberikan fasilitas izin investasi tiga jam yang setara bagi semua produsen otomotif yang akan kami boyong ke sini tanpa ada pengecualian," ujarnya.
Menanggapi permintaan itu, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan izin investasi tiga jam bisa diberikan jika SGWN memenuhi syarat yang diatur dalam Peraturan Kepala BKPM Nomor 14 tahun 2015, di mana nilai investasi minimal Rp100 miliar atau setara dengan US$8 juta.
Menurutnya, dari daftar 15 produsen komponen otomotif yang dibawa SGMW ke Cikarang, hanya ada tujuh produsen yang memenuhi ketentuan tersebut.
Kendati demikian, Franky mempertimbangkan untuk bisa memberikan perlakuan yang sama terkait layanan investasi 3 jam bagi produsen komponen otomotif lainnya mengingat keberadaannya yang terintegrasi dengan pabrik perakitan mobil SGMW. Apalagi, total investasi ke-15 produsen itu memiliki nilai lebih dari US$8 juta.
"Yang penting adalah realisasi pabrik ini bisa lebih cepat. Karena tidak bisa dipungkiri, SGMW tidak akan bisa berdiri tanpa industri komponennya," jelas Franky.
"Bahkan saya punya ide, mungkin nanti akan kami kasih fasilitas yang sama kepada investor selain industri otomotif asalkan mereka bawa supporting industries-nya kemari," lanjutnya.
Berdasarkan catatan perusahaan, 13 produsen komponen akan diboyong dari China yaitu Wuling, Baosteel, Lingyun, Baling, Shengjie, Shuangying, Yanfeng, Songahi, Liaowang, Libe, Tianqin, Luzhoufashan, dan Shunyu. Produsen-produsen itu rencananya akan meproduksi kipas, baja, radiator, plastik, panel instrumen, penyejuk udara, lampu dan lainnya.
Selain dari China, SGMW juga akan membawa satu produsen komponen filter udara asal Jerman yakni Manu-Hummel dan satu produsen Electronic Power Steering (EPS) asal Amerika Serikat bernama Nexteer untuk berinvestasi di dalam kompleks produsen komponen milik SGWM.
Selain menggandeng produsen komponen luar negeri, SGMW juga akan mendirikan satu anak usaha yang bergerak di bidang pengecatan (painting) di dalam kompleks industri tersebut dengan nilai investasi US$7 juta.
(ags/gen)