Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong saat menghadiri peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI), Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia mencatat laju inflasi hingga pekan kedua Januari 2016 mencapai level 0,75 persen. Di mana sebagian besar eskalasi disumbang oleh penaikan harga komoditas hortikultura.
"Pekan kedua Kami memberi perhatian kepada komoditas hortikultura, khususnya cabai dan bawang merah," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di kawasan Gedung DPR, Jakarta, Senin malam (18/1).
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), harga komoditas cabai dan bawang merah sendiri sudah mengalami kenaikan sejak Desember 2015. Penaikan harga bahan makanan sendiri mengalami pelonjakan akibaat terkendalanya pasokan dari sentra-sentra produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pun kenaikan harga kedua komoditas tadi tercatat mencapai 43 persen dan 36 persen pada Desember 2015 sehingga menjadi pemicu utama inflasi dari kelompok makanan pada bulan lalu.
Agus menambahkan, dalam dua pekan sisa Januari 2016 pemerintah merasa perlu mengantisipasi tekanan dari harga bahan makanan telur dan daging ayam ras.
Dia menilai kebijakan pembatasan impor "grandparent stock" atau moyang unggas yang diterapkan sejak akhir 2015 akan memicu kelangkaan pasokan dan bisa mengerek harga telur dan daging ayam ras.
"Kami juga sekarang ini sudah koordinasi dengan pemerintah atau yang kami dalami adalah tentang ketersediaan jagung," ujarnya.
Selain itu, Agus juga menilai jika impor jagung belum akan dilakukan segera, sementara ketersediaan pasokan jagung dalam negeri tidak memadai, akan turut mengerek harga telur dan daging ayam.
Jika melihat Januari 2015, indeks harga konsumen justeru tercatat deflasi sebesar 0,24 persen, yang dipicu penurunan harga jasa transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kontribusi ketiga kelompok tersebut minus hingga 4,04 persen, karena penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).(dim/dim)