Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Perancis, Francois Hollande menyebut negaranya tengah menghadapi darurat ekonomi dan sosial menyusul meningkatnya jumlah pengangguran dan maraknya aksi terorisme.
Pernyataan tersebut disampaikan Hollande dalam pidato tahunannya di hadapan para pelaku bisnis di Perancis, Senin (18/1).
Menurutnya, masalah pengangguran menjadi akar dari merebaknya tindak terorisme. Untuk itu, Perancis siap menggelontorkan anggaran tak kurang dari 2 miliar euro untuk mengentaskan pengangguran dan memacu perekonomiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak serangan teroris pada November 2015, Perancis masih dilanda kesulitan. Karenanya, pemerintah Perancis berencana melatih setengah juta pengangguran dan membantu sejumlah perusahaan guna merekrut pekerja muda.
Dia bahkan berjanji akan memberikan insentif sebesar 2.000 euro bagi perusahaan yang mau merekrut angkatan muda. Selain itu, Hollande juga menegaskan pentingnya integrasi sosial dari komunitas warga keturunan Afrika di daerah sub-urban.
"Termasuk kaum minoritas yang mengalami diskriminasi di dunia kerja, mereka mesti ikut aktif di perekonomian global. Tingkat pengangguran dalam komunitas Afrika (di Perancis) ikut mendorong meningkatnya ekstremisme atau kasus narkoba," jelas Presiden Hollande seperti dikutip CNBC, Senin (18/1).
Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Perancis cenderung stagnan akibat didera masalah pengangguran, yang jumlahnya mencapai 10 persen dari total angkatan kerja.
Kebijakan ekonomi Presiden Hollande ini diduga terkait upaya politiknya menghadapi pemilihan presiden mendatang tahun depan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Hollande juga menekankan pentingnya ekonomi global, khususnya manfaat jaringan telekomunikasi online.
(ags)