Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal lalut pembangkit listrik (
Marine Vessel Power Plant) "Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW) berhasil tersambung dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara – Gorontalo (Sulutgo).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri menjelaskan kapal pembangkit asal Turki ini dapat disinkronkan dengan jaringan setelah melalui sejumlah rangkaian tes tegangan dan uji coba performa mesin. Selanjutnya kapal ini akan diberikan beban secara bertahap.
"Alhamdulillah pada pukul 12.30 WITA, MVPP Karadeniz Amurang Unit 6 sudah berhasil sinkron dengan beban awal 4 MW dan semuanya berjalan normal," ujar Machnizon melalui siaran pers PLN, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila semuanya berjalan normal, lanjutnya, maka dalam beberapa hari ke depan akan ada tambahan pasokan listrik sebesar 120 MW ke sistem Sulutgo dan bisa mengurangi defisit listrik yang terjadi selama ini.
Machnizon menambahkan, PLN juga telah melakukan uji coba yang ketat untuk seluruh performa mesin sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pabrikan. Kini tinggal menunggu tahap memasukkan daya lanjutan. Dalam beberapa hari ke depan diharapkan seluruh daya bisa masuk dengan stabil.
"Jika dalam proses pengujian daya masuk ini terjadi pemadaman yang tidak diinginkan, kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan pelayanan kepada masyarakat terutama untuk wilayah interkoneksi sistem kelistrikan Sulutgo," tuturnya.
Menurutnya, beberapa keunggulan
Marine Vessel Power Plant (MVPP) antara lain dapat menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik, fleksibel dan mudah direlokasi karena hanya butuh waktu sekitar tiga hingga empat minggu, serta berpotensi menghemat biaya hingga Rp350 miliar per tahun. Selain itu, kapal pembangkit ini juga lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.
Dia menilai kapal laut dianggap sebagai moda yang tepat mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17 ribu pulau. Dengan menggunakan kapal, maka pembangkit listrik bisa mobile dari satu pulau ke pulau lain.
Kapal pembangkit ini merupakan MVPP pertama yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar ganda, yaitu heavy fuel oil dan gas. Selain itu, PLN juga telah berhasil melakukan pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan MVPP ke switchyard untuk selanjutnya disuplai ke Gardu Induk Amurang.
Sepanjang 220 ms kabel tegangan 150 kV dari kapal ke gantry (gardu transisi) juga telah dihubungkan dengan sempurna untuk mengalirkan listrik.
Kapal buatan Karpowership tahun 2014 ini dilengkapi dengan enam mesin pembangkit yang masing-masing berkapasitas 20 MW.
Selanjutnya PLN juga akan mendatangkan pembangkit serupa untuk beberapa lokasi, antara lain Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).
(ags)