Antam: Pabrik Feronikel Pomalaa Rampung Maret 2016

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 15 Feb 2016 16:52 WIB
Proyek perluasan pabrik feronikel Antam ini menelan dana investasi mencapai US$ 573 juta.
Logo PT Aneka Tambang Tbk. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sempat molor, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam menyatakan bahwa Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) guna mencapai produksi sebesar 27.000-30.000 ton nikel per tahun ditargetkan rampung pada Maret 2016.

Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono mengatakan untuk saat ini perseroan belum memiliki rencana ekspansi dan aksi korporasi terdekat. Pasalnya, perseroan tengah menyiapkan diri untuk pengoperasian P3FP.

“Dalam waktu dekat, P3FP akan selesai sepenuhnya di bulan Maret,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar informasi, P3FP yang berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara tersebut sempat digadang bakal rampung pada akhir tahun lalu, tetapi realisasi yang ada ternyata molor. P3FP ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27.000-30.000 TNi.

Proyek perluasan pabrik feronikel Antam ini menelan dana investasi mencapai US$ 573 juta. Dimana revitalisasi serta pengembangan pabrik meliputi 8 paket pekerjaan, mencakup pembangunan Jetty dan fasilitasnya; Belt Conveyors, Feni-I plant, electric smelting furnace, oxygen plant dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x30 megawatt (MW).

Terakhir, pada Desember 2015 Aneka Tambang memperoleh fasilitas pembiayaan investasi syariah senilai US$100 juta dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Fasilitas pembiayaan Maybank Indonesia berdasarkan skema Syariah Musyarakah ini berjangka waktu sampai 10 tahun dengan pembayaran bagi hasil setiap 3 (tiga) bulan menurut rasio bagi hasil yang telah disepakati.

Dengan perolehan pendanaan dari Maybank Indonesia, maka seluruh pendanaan yang dibutuhkan untuk P3FP telah tercukupi. Sampai dengan akhir November 2015, EPC progress P3FP sudah mencapai 98,36 persen.

Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan perolehan fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia dengan termin yang sangat baik dan didasarkan pada prinsip Syariah menunjukkan bahwa posisi Antam masih solid di mata industri perbankan.

“Melalui fasilitas pembiayaan Syariah ini juga berarti Antam memiliki tambahan sumber pendanaan diluar jenis pinjaman yang sudah ada saat ini," katanya.

Target Tak Berubah

Sementara itu, menyusul penaikan harga emas dunia dalam beberapa waktu terakhir, Tri menyatakan perseroan belum berencana melakukan revisi target penjualan dan produksi emas. Pasalnya, ia mengaku manajemen masih mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

“Saya kira ini harapan Antam agar harga emas terus menunjukkan trend kenaikan. Usaha yang kita lakukan adalah bagaimana memaksimalkan lebel produksi dan penjualan emas,” kata Tri.

“Untuk tahun 2016 kami targetkan produksi emas di level 2.450 kilogram dan penjualan di level 10.431 kilogram,” imbuhnya.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2015 Antam mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 56 persen menjadi Rp9,04 triliun dari periode yang sama 2014. Peningkatan nilai penjualan terutama disebabkan kenaikan signifikan volume penjualan komoditas emas pada yang naik 129 persen menjadi 12.648 kg. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER