Jakarta, CNN Indonesia -- Harga rata-rata komoditas nikel dunia kuartal I tahun 2016 masih mengalami volatile dibandingkan periode yang sama tahun lalu. PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM) mengantisipasi volatilitas harga itu dengan mengurangi biaya produksi feronikel.
Hal tersebut diungkapkan Tri Hartono, SVP Corporate Secretary PT ANTAM, Senin (28/3). “Harga nikel kuartal I tahun ini kami catat sebesar US$3,8 per pon,” ujarnya. “Kami terus melakukan antisipasi dengan melakukan efisiensi biaya secara intens sehingga kami berharap operasional tetap profit.”
Tri menduga penurunan harga nikel ini dikarenakan oversupply di China dan efek pelemahan kondisi perekonomian global. “Karena kita ini price taker ya kita harus proaktif dalam menyikapi kondisi ini,” ujarnya.
Untuk meningkatkan daya saing, ANTAM melakukan efisiensi dengan menekan biaya operasional. Perusahaan itu berhasil menekan biaya tunai sebesar US$3,44 per pon untuk feronikel sampai dengan Februari 2016. “Khusus feronikel kami ini low cost producer, ANTAM adalah salah satu perusahaan yang memproduksi feronikel dengan biaya rendah,” katanya.
Sampai dengan hari ini emiten berkode ANTM ini terus melakukan commissioning Coal Fired Power Plant (CFPP)-nya di pabrik peleburan nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Upaya ini nantinya akan lebih mengurangi biaya operasi feronikel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya perseroan tengah berupaya menyelesaikan Proyek Pengembangan Pabrik Feronikel (P3FP) di Pomalaa yang saat ini sudah mencapai 99 persen. Major power plant-nya sendiri sudah pada tahap commissioning.
P3FP di Pomalaa akan menjadikan produksi feronikel setahun menjadi 27.000 sampai 30.000 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Selain efisiensi dan upaya mempercepat penyelesaian proyek pengembangan, ANTAM juga antisipasi penurunan harga nikel dengan mengandalkan komoditas emas yang harganya relatif stabil.
Tri mencatat harga emas pada kuartal I tahun 2016 relatif stabil dari periode yang sama tahun lalu. “Kuartal I 2015 harga komoditas emas US$1.218/oz, sedangkan kuartal I tahun ini US$1.176/oz,” kata dia.
ANTAM berharap bisnis emas dapat meningkatkan performa perusahaan. “Sampai dengan Februari 2016, ini sudah tembus lebih 2 ton emas penjualannya,” ujarnya.