Meski Bergeser 9 cm, Jembatan Merah Putih Ambon Diresmikan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 09:36 WIB
Untuk memastikan jembatan tersebut aman digunakan meski terjadi pergeseran, pada Maret 2016 lalu telah dilakukan pengujian statik dan dinamik.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, sore nanti dijadwalkan akan meresmikan Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Maluku, Senin (4/4). (Dok. Kementerian PUPR).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bakal meresmikan Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Maluku, Senin (4/4) sore ini.

“Jembatan ini sempat beberapa kali tertunda, termasuk yang terakhir karena adanya gempa. Tapi ternyata masih bisa diteruskan," ujar Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (4/4).

Ia mengungkapkan seharusnya jembatan sepanjang 1.140 meter (m) tersebut sudah diresmikan pada malam tahun baru 2016 lalu. Namun terjadinya gempa mengakibatkan pergeseran sekitar 9 cm. Namun Menteri Basuki memastikan bahwa saat ini kondisinya baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu gempa geser cuman 9 cm, toleransi pergeseran kan sampai 30 cm," tambah Basuki.

Untuk memastikan jembatan tersebut aman digunakan meski terjadi pergeseran, Maret 2016 lalu telah dilakukan pengujian statik dan dinamik untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kondisi aktual jembatan.

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan respon sesungguhnya dari struktur jembatan terhadap beban statik dan dinamik, mengetahui kekakuan struktur dan perilaku getaran struktur serta kekuatannya.

Pengujian dilakukan menggunakan 44 truk stand by yang masing-masing beratnya 8 ton atau total 352 ton. Uji coba dengan 44 truk ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Semua truk ini dimasukkan satu persatu ke tengah jembatan untuk menguji coba kemampuan kelenturan dari jembatan tersebut.

“Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelenturan jembatan sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasilnya baik dan tidak ada masalah,” jelasnya.

Jembatan Merah Putih yang membentang di Teluk Dalam Pulau Ambon menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) dengan ruas sepanjang 520 m, Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala sepanjang 320 m, dan Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan sepanjang 300 m.

Basuki menjelaskan sebelum ada Jembatan Merah Putih, jarak Bandara Internasional Pattimura sampai ke Kota Ambon sepanjang 35 km harus ditempuh selama 60 menit dengan memutari Teluk Ambon. Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan kapal penyeberangan (ferry) antara Desa Rumah Tiga (Poka) dan Galala dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, belum termasuk waktu antri.

“Jembatan Merah Putih diharapkan dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura dan sebaliknya, sehingga biaya operasi kendaraan dapat berkurang,” kata Basuki.

Ia menambahkan, dana yang dihabiskan untuk membangun jembatan Merah Putih termasuk biaya untuk membangun Underpass Jalan Sudirman sebagai tempat berputar kendaraan yang dari/ke Jembatan Merah Putih mencapai Rp772,9 miliar. (gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER