HSBC: 1 dari 3 Orang Indonesia Belum Siap Sambut Hari Tua

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2016 11:12 WIB
Dari seluruh responden yang mengikuti survei HSBC, hanya 36 persen yang mengaku telah menyiapkan perencanaan keuangan jangka panjang dengan baik.
Dari seluruh responden yang mengikuti survei HSBC, hanya 36 persen yang mengaku telah menyiapkan perencanaan keuangan jangka panjang dengan baik. (CNN Indonesia/Nico Wijaya).
Jakarta, CNN Indonesia -- HSBC Indonesia telah melakukan survei terhadap persiapan yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut hari tuanya. Hasilnya, satu dari tiga orang yang menjadi responden survei mengaku belum siap memasuki usia pensiun nanti.

Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Indonesia Blake Hellam mengungkapkan masyarakat Indonesia paling mengkhawatirkan kesehatan di masa tua karena belum menyiapkan antisipasi.

“Sebanyak 64 persen responden memiliki kekhawatiran terbesar atas kondisi kesehatan fisik, setelah itu mengkhawatirkan kesehatan keuangan, dan khawatir kualitas hidupnya turun ketika mereka tak produktif lagi,” jelas Hellam di Jakarta, Selasa (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari seluruh responden yang mengikuti survei HSBC, Hellam mencatat hanya 36 persen yang mengaku telah menyiapkan perencanaan keuangan dengan baik sebagai proteksi hari tuanya nanti. Sementara 44 persen lainnya mengaku sudah melakukan perencanaan keuangan, namun untuk keperluan jangka pendek dan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendadak.

Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana menambahkan, beruntungnya mayoritas responden survei berpendapat merencanakan keuangan untung jangka panjang sangatlah penting untuk dilakukan. Atas dasar itu, HSBC kembali menggelar HSBC Wealth & Beyond, Personal Economy Forum 2016.

“Kami mengedepankan gerakan #StartSekarang yang mendorong masyarakat untuk melakukan perencanaan keuangan jangka panjang sejak dini. Melalui forum ini kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memiliki perencanaan strategis dalam mengelola dan membangun kesejahteraan di masa tua,” jelas Steven.

Blake Hellam menilai kekeliruan utama masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan adalah selalu menunda sampai akhirnya terlambat dan menghadapi kenyataan di hari tuanya tidak memiliki apa-apa.

“Masyarakat Indonesia perlu terus diedukasi untuk memahami produk-produk perbankan, asuransi, maupun investasi yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan serta aspirasinya masing-masing,” imbuhnya.

HSBC Wealth & Beyond, Personal Economy Forum 2016 sendiri diselenggarakan oleh HSBC dan melibatkan berbagai pembicara, baik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), serta pakar di bidang investasi dan asuransi yang menjadi mitra HSBC, antara lain Allianz Indonesia, AXA Indonesia, Eastspring Investment, dan lainnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER