Jakarta, CNN Indonesia -- Saham Asia mencapai level puncak enam bulan pada pembukaan Rabu (20/4), karena dolar AS jatuh dan memudarkan kekhawatiran tentang China, mengangkat harga komoditas dan menurunkan risiko pada umumnya.
Seperti dilansir dari
Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen ke posisi yang terakhir dicapai pada awal November. Sementara indeks Australia naik 0,8 persen ke level paling tinggi dalam hampir empat bulan.
Bursa Nikkei di Jepang naik 1,1 persen karena yen melemah, membawa reli 10 persen dalam sembilan sesi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Wall Street AS, indeks Dow Jones berakhir dengan keuntungan 0,27 persen, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,31 persen dan ditutup di atas level 2.100 untuk pertama kalinya pada tahun 2016.
Adapun indeks Nasdaq turun 0,4 persen, sedangkan saham Intel amblas 3 persen setelah laporan keuangan yang mengecewakan. Produsen chip itu mencatat penurunan pendapatan dan mengatakan akan memangkas 12.000 pekerjaan secara global.
Sementara harga minyak dibuka berfluktuasi, penguatan mereda kembali di Asia setelah naik pada perdagangan Selasa. Minyak mentah Brent turun 58 sen menjadi US$43,44 per barel, sementara minyak mentah AS menurun 73 sen menjadi US$40,35.
Harga pada penutupan Selasa telah naik karena pemogokan di Kuwait memangkas produksi 1,7 juta barel per hari, hal itu mengimbangi kegagalan para produsen minyak untuk menyepakati pembekuan produksi.
(gir)