Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp7,16 triliun, atau 49 persen dari laba bersih yang diterima perseroan sebesar Rp14,46 triliun sepanjang 2015.
Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 Mei 2016 akan mendapatkan Rp177 per saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp64 per saham dan dibayarkan pada 27 Mei 2016.
"RUPST ini menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 untuk membagi dividen tunai kepada pemegang saham," tutur Prijono Sugiarto Presiden Direktur PT Astra International Tbk di Jakarta pada Rabu (27/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prijono menyatakan, sisa laba bersih yang berjumlah Rp7,29 triliun akan ditahan sebagai laba ditahan Perseroan.
Sementara, laba bersih kuartal I emiten berkode saham ASII ini tercatat mengalami penurunan sebesar 22 persen menjadi Rp3,11 triliun. Merosotnya laba Astra disebabkan oleh berkurangnya pendapatan bersih sebesar 7 persen menjadi Rp 41,88 triliun
year on year (yoy).
Dikutip dari keterangan resmi Astra, Prijono menjelaskan perusahaannya mengalami penurunan pendapatan dari penjualan alat berat, sektor pertambangan dan agribisnis. Sementara di saat yang bersamaan, kontribusi pendapatan dari penjualan mobil merek Toyota menurun.
"Profitabilitas turun karena kontribusi alat berat dan pertambangan, jasa keuangan, teknologi informasi dan otomotif melemah," kata Prijono.
Ia memperkirakan sepanjang tahun ini Astra akan menghadapi sejumlah tantangan karena permintaan otomotif masih melemah, harga komoditas tertekan dan kualitas kredit korporasi di Bank Permata, salah satu anak usaha perusahaan, cenderung menurun.
(gen)