Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pegadaian (Persero) membukukan
outstanding pembiayaan sebesar Rp32,5 triliun hingga kuartal I 2016. Realisasi ini tercatat tumbuh 8,3 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu (
year to date), yakni Rp30 triliun.
Dijono, Direktur Bisnis II Pegadaian mengatakan, pertumbuhan pembiayaan terutama ditopang oleh pemulihan harga emas yang terjadi. Seperti diketahui, harga emas sempat amblas dalam dua tahun terakhir.
Sebelumnya, pengaruh negatif harga emas ikut menyeret bisnis perusahaan pelat merah tersebut. Padahal, bisnis inti perusahaan didominasi oleh komoditi emas, di mana sebanyak 90 persen portofolio pembiayaan perusahaan berbasis emas. Namun, pulihnya harga logam mulia itu turut mendorong kinerja perseroan saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami juga aktif merangkul nasabah baru lewat produk tabungan emas. Dan, ternyata sangat diminati. Dari target nasabah sebanyak 100.000 orang per Maret 2016, kami telah merealisasikan sekitar 200.000 nasabah atau dua kali lipat dari target,” ujarnya, kemarin.
Tidak cuma itu, Dijono menyatakan perseroan juga menjalin kerja sama dan sinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI dalam merangkul nasabah mikro yang ingin membangun bisnis. Dalam hal ini, Pegadaian menyalurkan pembiayaan mikro non-emas.
“Karena bisnis pembiayaan bertumbuh, kami berhasil mencatat bottom line sebesar Rp660 miliar. Bottom line ini membuat kami optimistis dapat mencapai target laba Rp2,2 triliun sampai akhir tahun nanti,” terang Dijono.
Adapun, sampai akhir tahun nanti, Pegadaian membidik membukukan
outstanding pembiayaan hingga Rp35 triliun atau tumbuh 16,6 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
(gir)