Jakarta, CNN Indonesia -- PT Asuransi Jiwasraya (Persero) meraup pendapatan premi sebesar Rp3,8 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan premi perusahaan asuransi jiwa pelat merah tersebut tembus 216,6 persen.
Hendrisman Rahim, Direktur Utama Jiwasraya mengatakan, pertumbuhan pendapatan premi ini ditopang terutama oleh bancassurance. Bancassurance merupakan produk asuransi jiwa yang dipasarkan melalui kerja sama dengan bank mitra.
"Yang menarik, banyak masyarakat yang beli produk bancassurance dengan regular premi (pembayaran premi secara berkala). Alhasil, premi bancassurance kami tumbuh tinggi," ujarnya, Rabu (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, faktor kerja sama dengan bank mitra juga semakin banyak. Tak heran, porsi produk asuransi tradisional dan bancassurance perseroan kini mendominasi hingga lebih dari 50 persen pada kuartal I 2016.
Diikuti oleh, produk asuransi dari kanal keagenan sekitar 20-30 persen, telemarketing kurang dari 5 persen dan asuransi jiwa kumpulan (employee benefit), termasuk produk asuransi jiwa berbasis investasi (unitlink).
"Pencapaian kuartal I 2016 ini membuat kami optimistis menjalani bisnis tahun ini. Kami menargetkan premi sebesar Rp13 triliun sampai akhir tahun nanti atau tumbuh 30 persen ketimbang akhir tahun lalu yang hanya Rp10 triliun," terang Hendrisman.
Togar Pasaribu, Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi, pertumbuhan bisnis industri asuransi jiwa di sepanjang tahun ini akan mencapai double digit.
"Optimisme ini berangkat dari harapan terhadap pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional, percepatan proyek pemerintah, terutama infrastruktur, iklim investasi yang membaik. Sehingga, pasar lebih bergairah, masyarakat juga lebih bergairah membeli asuransi," pungkasnya.
(bir)