Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Logistik (BULOG) mengklaim, siap menghadapi bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri tahun 2016 dengan persediaan sembilan bahan pokok (sembako). Kesiapan ini terlihat dari kecukupan suplai beras dan persiapan menghadapi permasalahan distribusi pengiriman bahan sembako.
Saat ini, suplai beras mencapai 1,9 juta ton. Padahal, kebutuhan konsumsi beras rata-rata 300ribu ton dalam satu bulan. Itu berarti, kebutuhan stok beras sampai hari raya Idul Fitri masih terpenuhi.
Namun, tidak demikian halnya dengan suplai bawang merah. Kelihatannya, Bulog masih membutuhkan manajemen sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan akan bawang merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bawang merah ini masalah komunikasi. Daerah mana yang surplus, daerah mana yang butuh. Nah, kami bagi tugas dengan BUMN untuk menangani kebutuhan itu," imbuh Subagi Agung Gunawan, Kepala Divisi Pemasaran Perum Bulog, Rabu (4/5).
Untuk masalah distribusi, ia mengaku, Bulog sudah mempersiapkannya dari sisi distributor dan penjualan langsung.
"Bulog sendiri memiliki dua sarana ritel, yakni Bulog Mart dan rumah pangan. Dengan begitu diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan jelang hari raya Idul Fitri," ucapnya.
Sementara, Benny Sutrisno, Wakil Ketua Umum Kadin menambahkan, kebutuhan yang harus diantisipasi adalah gula dan daging. Pasalnya, saat ini bukanlah musim giling. Sehingga, suplai gula menjadi tidak sebanding dengan permintaan.
"Yang perlu diantisipasi adalah suplai gula, mengingat bukan musim giling. Jadi, harga naik," terang dia.
Adapun, untuk harga daging sendiri perlu diantisipasi karena masyarakat umumnya banyak mengkonsumsi daging-dagingan saat perayaan hari keagamaan umat Muslim tersebut.
"Tadi teman-teman bulog bilang harga minyak aman. Tetapi, untuk gula sama daging perlu diantisipasi. Karena daging kan banyak dikonsumsi ketika menjelang lebaran," jelasnya.
(bir)