Summarecon Raup Pendapatan Pra Penjualan Rp700 M Sampai April

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2016 13:45 WIB
Angka tersebut baru memenuhi 15,5 persen dari total pendapatan pra penjualan tahun ini yang ditargetkan bisa menembus angka Rp4,5 triliun.
Proyek Summarecon di Bekasi. (Dok. Summarecon).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Summarecon Agung Tbk mengantongi marketing sales (pendapatan pra penjualan) sebesar Rp700 miliar sampai April 2016. Angka tersebut baru memenuhi 15,5 persen dari total pendapatan pra penjualan tahun ini yang ditargetkan bisa menembus angka Rp4,5 triliun.

Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Adriyanto Pitoyo Adhi mencatat pendapatan pra penjualan ini diperoleh dari beberapa proyek, contohnya proyek Summarecon di Bandung.

"Terakhir proyek di Bandung itu kami bersyukur sukses dengan 107 unit habis," ujar Adriyanto di Jakarta, Senin (9/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencapaian tersebut membuat manajemen optimistis pendapatan pra penjualan akan mencapai target sampai akhir tahun. Keyakinan tersebut menurut Adriyanto karena masih ada proyek Summarecon di Serpong yang menjadi andalan selain proyek di Bandung. Summarecon juga masih memiliki proyek hunian lama di Kelapa Gading yang menyasar pasar kalangan atas, dan tengah mempersiapkan peluncuran proyek baru di Karawang Timur pada kuartal ini.

"Kami masih yakin karena ada proyek Bandung, lalu Serpong yang juga jadi andalan. Kemudian ada Kelapa Gading, walaupun melambat tapi produk high end jadi sekali laku kan sekian nilai, besar. Ya jadi kami yakin," jelasnya.

Lebih lanjut, Andriyanto mengatakan respon masyarakat terhadap proyek di Serpong cukup baik. Hal itu terlihat dari penuhnya pendaftaran calon pembeli rumah. Untuk diketahui, Summarecon juga masih terus membuat strategi dan inovasi terkait cara pembayaran untuk mengimbangi peraturan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Sampai kuartal I 2016 sendiri, Summarecon berhasil membukukan pendapatan Rp1,04 triliun, naik 10 persen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp945,6 miliar.

Meski pendapatan meningkat, namun laba bersih perseroan anjlok 88,5 persen menjadi Rp28,2 miliar dibandingkan laba bersih kuartal I 2015 Rp247 miliar. Penurunan ini terjadi karena pertumbuhan pendapatan perseroan tidak mampu menutupi peningkatan beban perseoran. (gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER