Aturan Kantong Plastik Berbayar Tak Ganggu Penjualan Midi

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2016 14:53 WIB
Pada kuartal I 2016 perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 25,6 persen dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,85 triliun.
Aturan kantong plastik berbayar tidak mengganggu penjualan Midi Utama di Kuartal I 2016 yang justru naik dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,85 triliun. (Getty Images/Vittorio Zunino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk mengaku penjualannya tidak terganggu dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan konsumen membayar kantong plastik yang digunakan ketika membeli barang di pusat perbelanjaan dan minimarket.

Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Suantopo Po mengaku akan selalu mendukung kebijakan pemerintah, termasuk memberlakukan kantong plastik berbayar.

"Kami tidak masalah dengan program plastik berbayar ini karena tingkat kesadaran konsumen juga sudah tinggi. Prinsipnya kami akan mendukung program pemerintah," katanya di Tangerang, Jumat (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku, penjualan atau pendapatan perseroan tidak menurun setelah pemerintah menerapkan kebijakan tersebut. Hal itu terlihat dari meningkatnya pendapatan perseroan pada kuartal I 2016 ini.

Emiten berkode MIDI di Bursa Efek Indonesia ini membukukan laba bersih kuartal I 2016 sebesar Rp13 miliar. Perolehan ini meningkat 47,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp9,01 miliar.

Pada kuartal I 2016 perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 25,6 persen dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,85 triliun. Dengan kontribusi pendapatan terbesar dari penjualan produk makanan sebesar Rp1,2 triliun dan non makanan 599 miliar. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER