Bank Victoria Bidik Pertumbuhan Kredit 20 Persen Tahun Ini

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jun 2016 18:45 WIB
Selain fokus pada kredit usaha kecil, Bank Victoria juga membidik penyaluran kredit usaha sektor perdagangan, manufaktur, transportasi, dan logistik.
Jajaran Direksi PT Bank Victoria International Tbk memberikan paparan kinerja perseroan di Menara BIP, Jakarta, Jumat (24/6). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Potensi pertumbuhan bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendorong PT Bank International Victoria Tbk memasang target pertumbuhan kredit hingga 20 persen tahun ini. Direktur Kredit Bank Victoria Ramon Marlon Runtu mengatakan perseroan memiliki outstanding kredit Rp14,5 triliun, tumbuh 20 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp12 triliun.

“Kami targetkan tahun ini bisa ada pertumbuhan kredit sebanyak Rp2,5 triliun dari tahun lalu. Sejauh ini sudah ada pertumbuhan 10 persen hingga semester I, jadi kami optimis bisa lebih baik di semester II," ujar Ramon, Jumat (24/6).

Ramon mengatakan segmen UMKM berpotensi tumbuh 25 persen dalam dua tahun mendatang sesuai dengan arahan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mematok penyaluran kredit di sektor UMKM mencapai 20 persen hingga 2018 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sektor UMKM kami mengandalkan anak usaha kami yakni Victoria Syariah, kami fokuskan di sana, tahun ini semoga UMKM bisa tumbuh 13-14 persen dari tahun lalu," jelasnya.

Untuk segmen korporasi, Ramon menyebut, Bank Victoria juga membidik penyaluran kredit untuk sektor perdagangan, industri manufaktur, transportasi dan logistik. Ramon optimis laju pertumbuhan ekonomi di semester II akan lebih kencang dibanding tahun lalu.

"Jadi harapan kami nanti roda penggeraknya di semester ke II di sektor UMKM, infrastruktur, dan industri-industri menengah akan mulai bergerak,” jelasnya.

Kesampingkan Kredit Infrastruktur

Meski proyek infrastruktur saat ini sedang gencar dilakukan, Bank Victoria mengaku belum tertarik menyalurkan pembiayaan ke sektor tersebut secara langsung. Pasalnya selama ini Bank Victoria tidak memiliki pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan dalam jumlah besar.

"Infrastruktur tidak ada yang kami sediakan secara langsug, karena infrastruktur itu butuh dana yang besar jadi kita memutuskan untuk tidak dalam masuk ke segmen itu," jelasnya.

Dari segi aset, perseroan juga menargetkan pertumbuhan aset sebesar 14,3 persen menjadi Rp25,2 triliun dibandingkan tahun lalu. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) juga ditargetkan meningkat 10,9 persen menjadi Rp19 triliun. Perseroan juga membidik pertumbuhan laba sebelum pajak naik 19,3 persen menjadi Rp151,9 miliar tahun ini.

Tahun lalu Bank Victoria mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 4,48 persen meningkat dari 3,52 persen di tahun lalu yang disumbang oleh sektor transportasi dan logistik. Untuk mengantisipasi dampak lanjutan, perseroan telah membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari Rp150,7 miliar menjadi Rp208,7 miliar tahun ini. (gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER