Jungleland Siap Tampung 12 ribu Pengunjung Saat Lebaran

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jun 2016 12:59 WIB
Manajemen Jungleland berencana membangun theme park sejenis di Surabaya, Malang, dan Medan sampai 2018 mendatang.
Manajemen Jungleland berencana membangun theme park sejenis di Surabaya, Malang, dan Medan sampai 2018 mendatang. (Dok. Jungleland)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk memperkirakan jumlah pengunjung taman rekreasi Jungleland di Bogor akan meningkat sampai 12 ribu pengunjung per hari selama musim libur lebaran. Jumlah pengunjung tersebut naik 1,5 kali dibandingkan hari-hari biasa.

“Biasanya dalam satu tahun itu pengunjung theme park kami 1 juta-1,2 juta pengunjung. Saat libur lebaran, jumlahnya naik bisa mencapai 12 ribu orang per hari,” kata Direktur Utama Graha Andrasentra Agus J. Alwie, Rabu (29/6).

Untuk bisa menggenjot jumlah pengunjung pada tahun depan, Agus mengatakan manajemen berencana menambah jumlah theme park di Bogor, Surabaya, Malang, dan Medan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga 2018, perusahaan menargetkan pembangunan delapan proyek baru. Terdiri dari empat theme park dan empat hotel.

"Target tahun depan sampai 2018 ada pembukaan theme park dan hotel," kata Agus.

Ia menyebut investasi yang diperlukan untuk membangun satu theme park dan hotel sebesar Rp 70 miliar hingga Rp 200 miliar.

"Dana investasi tidak bisa dipatok berapa sebenarnya, karena tergantung wilayah dan bangunannya," jelasnya.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Graha Andrasentra akan menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp300 miliar untuk membangun proyeknya tersebut.

Agus menjelaskan, perusahaan menargetkan pertumbuhan 10 persen tahun ini. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara memperbanyak wahana di theme park.

"Selain itu, kami juga akan banyak menggabungkan theme park dengan hotel, sehingga tidak hanya satu jenis bangunan," paparnya.

Sebagai informasi, sepanjang 2015 Graha Andrasentra merugi Rp254,78 miliar. Kondisi ini terjadi karena rugi selisih kurs Rp20,96 miliar dan kenaikan denda pajak sebesar 1.189,7 persen menjadi Rp46,43 miliar, dari yang sebelumnya Rp3,6 miliar. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER