Subang, CNN Indonesia -- Anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang hulu minyak dan gas bumi (migas), PT Pertamina EP mencatatkan produksi yang melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sepanjang paruh pertama tahun ini.
Menurut data perusahaan, produksi minyak mencapai 1.196 barel per hari (bph) atau lebih besar 2,61 persen dari target RKAP sebesar 1.165,57 bph. Sementara itu produksi gas tercatat 239,68 MMSCFD atau lebih besar 0,87 persen dari target sebesar 237,65 MMSCFD sepanjang semester I 2016.
Field Manager Pertamina EP Asset 3 Subang Armand Mel Hukom mengatakan, keberhasilan perusahaannya melampaui target RKAP karena sumur-sumur alami yang dimiliki perusahaan masih bisa berproduksi dengan baik. Hal itu, jelasnya, juga tergambar dari produktivitas sumur-sumur yang sudah mengalami penurunan alami serta sumur-sumur yang memerlukan bantuan injeksi air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, saat ini perusahaan memiliki 58 sumur produksi dan tujuh sumur injeksi yang tersebar di seluruh lapangan Asset 3 Subang.
"Sejauh yang kami ketahui memang sumur-sumur kami masih bisa berproduksi dengan baik. Produksi puncak minyak kami terjadi pada Februari dengan angka 1.304 bph, sementara itu, puncak produksi gas sepanjang semester I ini tercatat pada bulan Januari dengan besaran 244,15 MMSCFD," ujar Armand di Subang, Jawa Barat, Senin (18/7).
Kendati produksi bisa berada di atas target, namun capaian ini ternyata lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Di mana produksi minyak bisa mencapai 1.500 bph dan gas bisa berada di angka 260 MMSCFD. Armand menjelaskan, hal ini terjadi karena beberapa faktor eksternal.
Penyebab utamanya, penurunan harga minyak dunia sehingga penerimaan perusahaan menurun sampai 70 persen. Ia mengatakan, hal itu ikut mempengaruhi keekonomian sumur-sumur yang dimiliki perusahaan.
"Dulu sumur dengan 20 atau 25 barel per hari masih bisa diproduksi, nah saat ini sumur yang dulu ekonomis tidak begitu lagi. Maka dari itu, implikasinya di tahun ini, yaitu ada program kerja yang ditunda," terangnya.
Untuk mengerek produksi di periode berikutnya, perusahaan juga berencana untuk melakukan dua rencana kerja pengeboran di kuartal III dan IV mendatang. Selain itu, perusahaan juga masih melakukan eksplorasi di
field Subang, utamanya di sumur Bambu III dan Bambu IV.
"Dengan upaya yang kami lakukan, kami yakin realisasi produksi hingga akhir tahun bisa mencapai 100 persen," katanya.
(gen)