OJK Pangkas Proses Perizinan Bancassurance

Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berjanji akan memberikan kemudahan bagi perbankan dan perusahaan asuransi yang ingin mencicipi bisnis bancassurance, pemasaran produk asuransi yang disalurkan melalui kerja sama dengan perbankan.

Salah satu kemudahan yang ditawarkan OJK, yaitu menyediakan aplikasi sistem elektronik perizinan terintegrasi yang akan memudahkan pelaku usaha dalam mengajukan izin bancassurance. Melalui aplikasi ini, proses perizinan bancassurance dapat selesai dalam kurun waktu 19 hari kerja.

"Menurut saya, sudah cukup signifikan pemotongan waktunya dan bisa dilakukan dengan online," ujar Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam peluncuran aplikasi di kantor OJK, Jumat (29/7).

Lihat juga: SLFI Resmi Kempit 100 Persen Saham CIMB Sun Life

Sebelum sistem baru ini, Muliaman mengatakan, perizinan bancassurance harus diproses secara berkala, di mana perbankan dan asuransi harus mengajukan masing-masing ke dua departemen OJK yang yang berbeda. Jangan heran, prosesnya memakan waktu relatif lebih panjang, yakni bisa mencapai 100 hari kerja.

Tadinya, perusahaan asuransi harus mengajukan izin ke OJK bagian Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan bank harus mengajukan izin tersebut ke bagian pengawasan perbankan. Sekarang, dengan sistem online, prosesnya menjadi satu pintu. Tentu, hal ini akan membawa keuntungan bagi bank maupun perusahaan asuransi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Konsumer Banking BCA Henry Koenafi menuturkan, bisnis bancassurance bagi perbankan dapat mendongkrak pendapatan berbasis komisi (fee based income). Tidak hanya itu, bank dapat memanfaatkan kelebihan pasar perusahaan asuransi yang luas dengan agen yang jumlahnya banyak.

Lihat juga: AAJI Optimistis Premi Asuransi Tumbuh 20 Persen Tahun Ini

Auddie A Wiranata, Direktur Astra Life menambahkan, kemudahan ini tentunya mampu mendongkrak volume penjualan produk bancassurance. Saat ini, perusahaan asuransi kelompok usaha Astra International tersebut telah bermitra dengan 12 bank dalam memasarkan produk asuransinya.

Meski tidak menetapkan target, Auddie mengaku, perusahaan tengah menyiapkan sejumlah produk baru untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. "Pasti dengan ini kami bisa meluncurkan lebih banyak produk. Karena, kontribusi bancassurance sendiri cukup bagus buat kami," pungkasnya. (bir)