Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau turis asing sepanjang Juni 2016 mencapai 857,7 ribu orang atau turun 6,29 persen dibandingkan capaian bulan sebelumnya sebanyak 915,2 ribu orang.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kunjungan turis sepanjang bulan keenam tersebut juga turun 1,69 persen.
"Kami menduga penurunannya karena bulan Juni itu hampir penuh untuk bulan puasa," ujar Suryamin, Kepala BPS, Senin (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, secara kumulatif jumlah kunjungan turis ke Indonesia sepanjang semester I 2016 masih mengalami kenaikan sebesar 5,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau mencapai 5,29 juta orang.
Pengaruh bulan puasa terlihat dari turunnya jumlah wisatawan dari Malaysia dari 105,14 ribu orang pada Juni tahun lalu menjadi hanya 79,37 ribu orang pada Juni 2016.
Hal yang sama juga terjadi pada kunjungan turis asal Singapura yang merupakan negara yang paling berkontribusi terbesar. Jumlah turis asal Singapura tercatat turun menjadi 132,03 ribu orang dari 150,77 ribu orang pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara, turis asal China masih mencatat kenaikan dari 98,26 ribu orang menjadi 115,84 ribu orang.
Suryamin merinci sebanyak 805,7 ribu turis berkunjung melalui 19 pintu utama. Sementara, 52 ribu turis lainnya berkunjung melalui pintu di luar pintu utama.
Lebih lanjut, kunjungan turis Juni 2016 tertinggi terjadi melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai, Bali, yakni mencapai 405,67 ribu orang.
Kemudian, diikuti oleh Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 150,96 ribu orang, dan Batam yang mencapai 121,25 ribu orang.
Sejalan dengan turunnya kunjungan turis sepanjang Juni 2016, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi juga turun 5,51 poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 48,63 persen. Begitu pula jika dibandingkan bulan sebelumnya, TPK Juni turun 6,83 poin.
TPK hotel berbintang tertinggi tercatat di Sulawesi Tengah mencapai 60,12persen. Kemudian, diikuti Sulawesi Utara sebesar 58,73 persen, dan Kalimantan Tengah 58,39 persen. Sementara, TPK Hotel Berbintang terendah ada di Bangka Belitung sebesar 32,64 persen.
Dari sisi klasifikasi hotel, TPK hotel bintang V paling dominan, yakni mencapai 54,33 persen. Sementara, TPK hotel kelas bintang I merupakan yang terendah, yakni 39,04 persen.
(gen)