AKR akan Bangun 2 Pembangkit di Kawasan Industri JIIPE

CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2016 19:46 WIB
PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR) telah investasi Rp4,2 triliun untuk pengembangan JIIPE. AKR akan menambah modal Rp6 triliun dalam lima tahun ke depan.
PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR) telah investasi Rp4,2 triliun untuk pengembangan JIIPE. AKR akan menambah modal Rp6 triliun dalam lima tahun ke depan. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR) akan membangun dua pembangkit listrik guna mendukung pengembangan kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE).

Suresh Vembu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR, mengatakan, untuk tahap pertama perusahaan akan membangun pembangkit listrik berdaya 23 Megawatt (MW). Rencananya pembangkit ini akan berbasis multifuel, yakni mengandalkan kombinasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas sebagai sumber tenaganya.

"Izin pembangkitnya sudah keluar, mudah-mudahan tahun 2017 sudah bisa beroperasi. Memang pembangkitnya terdiri dari beberapa unit, namun kalau digabung bisa mencapai 23 MW," jelas Suresh ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, pembangkit ini digunakan untuk mengakomodasi listrik bagi dua penyewa utama JIIPE, yaitu proyek pabrik garam milik PT Unichem Candi Indonesia dan pabrik kimia milik PT Clariant Indonesia. Lebih lanjut, ia juga sudah memastikan pasokan gas bagi pembangkit listrik ini, meski enggan memberitahu asalnya.

"Namun sampai sejauh ini proyek 23 MW kami masih dalam pembebasan lahan. Kami harap bisa commisioning dalam 10 bulan," katanya.

Di samping pembangkit listrik multifuel, perusahaan juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan daya 500 Megawatt (MW) yang juga berlokasi di JIIPE demi mengakomodasi calon penyewa lainnya, mengingat sudah semakin banyak transaksi-transaksi lahan industri yang telah dilakukan perusahaan hingga pertengahan tahun ini.

Suresh melanjutkan, perusahaan telah membukukan transaksi lahan industri senilai US$170 juta sepanjang semester I tahun ini. Angka itu bahkan lebih besar dibanding hasil sepanjang tahun 2015 sebesar US$150 juta.

"Untuk rencana pembangki listrik yang berdaya 500 MW akan mulai commisioning tahun 2019 mendatang, dan akan dibangun selama 30 hingga 36 bulan di lokasi yang sama. Jika ini selesai, semoga bisa memenuhi kebutuhan kawasan industri karena memang kami ingin suplai listrik kami bisa disediakan secara swadaya," jelasnya.

Sebagai informasi, kawasan industri JIIPE sendiri dikelola oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, yang merupakan perusahaan patungan (joint venture) AKR Corporido dengan PT Pelindo III (Persero). JIIPE berdiri di atas lahan seluas 2.990 hektare dimana kawasan industrinya sendiri memiliki luas 1.600 ribu hektare atau 53,5 persen dari total lahan JIIPE. Dari total lahan industri tersebut, sebanyak 600 hektar lahan sudah siap jual dengan sistem sewa atau jual status Hak Guna Bangunan (HGB).

Hingga semester I tahun ini, perusahaan telah menggelontorkan uang hingga Rp4,2 triliun demi pengembangan JIIPE. Suresh berharap perusahaan bisa menambah investasi sebesar Rp6 triliun sepanjang tiga hingga lima tahun mendatang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER