Fitch Ganjar Obligasi Global Lippo Karawaci dengan Rating BB-

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 10:40 WIB
Obligasi global tersebut akan diterbitkan PT Lippo Karawaci Tbk senilai US$100 juta dengan bunga 7 persen dan jatuh tempo pada 2022.
Obligasi global (global bond) tersebut akan diterbitkan PT Lippo Karawaci Tbk senilai US$100 juta dengan bunga 7 persen dan jatuh tempo pada 2022. (Dok. Lippo Karawaci)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fitch Ratings menetapkan rating obligasi global (global bond) yang akan diterbitkan PT Lippo Karawaci Tbk senilai US$100 juta dengan bunga 7 persen dan jatuh tempo pada 2022 di level BB-. 

Analis Utama Fitch, Hasira De Silva menjelaskan, obligasi global dalam instrumen notes ini akan diterbitkan oleh anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Lippo, Theta Capital Pte Ltd, dan dijamin oleh perseroan dan anak usahanya.

"Notes tersebut dinilai pada tingkat yang sama seperti rating Lippo karena mewakili obligasi yang tanpa syarat, tanpa jaminan kewajiban perusahaan. Peringkat final pada notes bergantung pada diterimanya dokumen akhir sesuai dengan informasi yang telah diterima," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, notes tersebut akan menjadi bagian dari seri yang sama seperti obligasi global US$150 juta dengan bunga 7 persen yang juga jatuh tempo pada 2022. Notes itu juga diganjar rating BB-. Lippo berencana menggunakan dana hasil penerbitan untuk membayar obligasi global senilai US$250 juta berbunga 7 persen, yang jatuh tempo di tahun 2019.

Hasira menambahkan, pra penjualan Lippo melambat. Lippo hanya mencatat pra penjualan Rp328 miliar properti perumahan pada kuartal I 2016, penurunan tajam dari Rp1,4 triliun di periode yang sama 2015.

"Perusahaan menunda peluncuran di semester I 2016 sampai setelah putusan amnesti pajak disahkan. Kami sekarang berharap Lippo untuk menjual sekitar Rp3 triliun properti perumahan sepanjang 2016, yaitu sekitar Rp1,5 triliun lebih rendah dari ekspektasi kami sebelumnya," jelasnya.

Lebih lanjut, ia memprediksi Lippo untuk menyuntikkan modal senilai Rp1,7 triliun untuk portofolio mal dan rumah sakit serta Real Estate Investment Trust (REIT) yang terdaftar di Singapura pada tahun 2016, walaupun sudah ada beberapa penundaan dalam proses ini juga.

"Lippo memiliki fleksibilitas yang signifikan untuk menunda belanja modal selama masa presales lemah, yang mendukung penilaian tersebut," katanya.

Ia menilai perusahaan telah secara signifikan membatasi belanja modal tahun ini menjadi sekitar Rp3,3 triliun, yang kurang dari setengah dari anggaran awal. Hal ini karena banyak belanja modal termasuk diskresi perbankan tanah dan biaya konstruksi yang bergantung pada nilai minimum proyek baru.

"Fitch percaya bahwa ini akan memungkinkan Lippo untuk menghemat arus kas dan mengelola leverage dalam parameter rating pada 2016," jelasnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER