Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menawarkan surat utang senilai Rp4,33 triliun. Surat utang bertajuk Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap II Tahun 2016 itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan dari total target dana yang dihimpun Rp24 triliun.
Dalam keterbukaan informasi, obligasi Indonesia Eximbank tersebut dijajakan melalui tiga seri, yakni Seri A sebesar Rp1,79 triliun dengan tingkat bunga 7,25 persen dan berjangka waktu 370 hari. Sementara, Seri B Rp956 miliar dengan tingkat bunga 7,95 persen dan tenor tiga tahun, serta Seri C senilai Rp1,58 triliun berbunga 8,35 persen dengan tenor lima tahun.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap kuartal. Obligasi Indonesia Eximbank ini tidak dijamin dengan agunan khusus namun dijamin dengan seluruh aset perseroan, baik barang bergerak maupun tidak bergerak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, sebagai penjamin pelaksana emisi, yaitu Bahana Securities, BCA Sekuritas, CIMB Securities Indonesia, Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Securities Indonesia, Indo Premier Securities, dan Mandiri Sekuritas. Dalam rangka penerbitan obligasi, Indonesia Eximbank mengantongi peringkat triple A (idAAA) dari Pefindo.
Rencananya, dana hasil dari obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk pembiayaan ekspor.
Per Juni 2016, Indonesia Eximbank tercatat membukukan aset sebesar Rp92,03 triliun atau naik 8,3 persen jika dibandingkan akhir tahun lalu (year to date), yaitu Rp84,97 triliun. Dari sisi laba bersih, perseroan meraup laba Rp982,70 miliar per semester I 2016.
(bir)