Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan sekuritisasi aset dengan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) senilai Rp500 miliar. Upaya sekuritisasi tersebut turut menggandeng PT Sarana Multigriya Finance (SMF) dan saat ini penyerapan dana sekuritisasi tersebut tengah menunggu pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Finance dan Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury mengungkapkan, Bank Mandiri melakukan sekuritisasi aset sebagai salah satu diversifikasi strategi pendanaan (wholesale funding strategy) untuk memperoleh sumber dana yang bersifat jangka panjang.
Penerbitan EBA-SP ini membuka kesempatan bagi perseroan memperoleh sumber pendanaan baru yang bersifat jangka panjang, sehingga dapat turut berpartisipasi dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang umumnya juga bersifat jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui penerbitan EBA-SP ini, kata Pahala, Bank Mandiri juga dapat ikut berperan aktif mendukung program satu juta rumah oleh pemerintah dengan memberikan solusi pembiayaan perumahan di tengah ketatnya likuiditas perbankan, dan memberikan peluang kepada Investor untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan pembiayaan perumahan.
"Kami optimistis, EBA-SP ini memperoleh sambutan yang positif. Terlebih, rating untuk EBA-SP Bank Mandiri ini sangat baik, yakni AAA. Karena, kami selalu mengambil KPR yang prime untuk sekuritisasi," terang dia, Senin (15/8).
Pahala melanjutkan, dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaan, Bank Mandiri bisa mengurangi ketergantungan likuiditas dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan demikian, kesempatan bank dalam memperoleh likuiditas menjadi terbuka lebar yang bermuara pada penurunan suku bunga pinjaman atau kredit.
"Secara jangka panjang, diversifikasi ini bisa menurunkan tingkat bunga deposito secara perlahan dan memutus ketergantungan bank dari DPK. Kalau deposito bisa kami turunkan, maka suku bunga pinjaman bisa kami turunkan," tutur Pahala.
Dengan penerbitan EBA-SP, Pahala juga memproyeksi rasio pendanaan terhadap kredit (Loan to Deposit Ratio/LDR) Bank Mandiri akan turun sebanyak 0,25-0,5 persen dari posisi saat ini yang berada di level 88 persen.
(bir)