Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP (Persero) Tbk mengantongi kontrak baru sebesar Rp19,42 triliun pada minggu ketiga Agustus 2016. Perolehan tersebut setara 62,65 persen dari target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp31 triliun pada tahun ini.
Sementara, bila ditotal dengan perpanjangan kontrak dari tahun lalu (
carry over) sebesar Rp39 triliun, maka total kontrak yang diraih perusahaan hingga minggu ketiga ini mencapai Rp58,42 triliun.
Direktur PTPP Tumiyana menyatakan, perolehan ini membuat perusahaan tetap optimis raihan kontrak baru yang didapat perusahaan hingga akhir tahun dapat melebihi target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai dengan akhir tahun, perusahaan tetap optimistis dapat kembali lampau target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh manajemen," terang Tumiyana dalam keterangan pers, dikutip Selasa (23/8).
Pencapaian kontrak yang diraih perusahaan ini terdiri dari kontrak baru induk perusahaan sebesar Rp16,09 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp3,33 triliun. Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak perusahaan tersebut antara lain PT PP Properti Tbk sebesar Rp1,28 triliun, PT PP Pracetak Rp1,69 triliun dan PT PP Peralatan Rp364 miliar.
Sementara, beberapa proyek yang berhasil diraih perusahaan sampai dengan minggu ketiga Agustus, antara lain dua ruas Jalan Tol senilai masing-masing Rp3 triliun dan Rp2,7 triliun, Makassar New Port Paket B Rp979 miliar, pembangunan Gedung BNI Tower Rp719 miliar, Tunjungan Boulevard Rp655 miliar, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan Rp497 miliar, dan Apartemen Cilacap Rp384 miliar.
Kemudian, Mobile Power Plant 500 MW Rp739 miliar yang berada di delapan lokasi, Hotel Avani di Bali Rp368 miliar, Setiabudi Residence di Medan Rp281 miliar, Lotte Ville di Tangerang Rp256 miliar, Peningkatan Air Bersih Angkasa Pura II di Tangerang Rp251 miliar, Transmart di Depok Rp247 miliar, Sahid Hotel di Timika Rp248 miliar, serta Pembangunan Tanggul Pantai Aliran Barat dan Aliran Timur Provinsi DKI Jakarta Rp216 miliar.
Selain itu, terdapat proyek Rusunami Grand Sentraland Karawang Rp215 miliar, ASDP Bakauheni 7 Rp201 miliar, Bank Indonesia di Jayapura Rp188 miliar, Transmart di Bintaro Rp189 miliar, Gedung Terminal & Parkir Radin Inten di Lampung Rp169 miliar, LNG Regas Gorontalo Rp160 miliar, Transmart di Rungkut Rp144 miliar, Transmart di Gorontalo Rp161 miliar dan sebagainya.
Adapun, perusahaan mencatatkan kinerja yang baik pada paruh pertama ini. Di mana pendapatan perusahaan naik sebesar 24 persen atau menjadi Rp6,47 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,22 triliun. Tumbuhnya pendapatan tersebut berdampak pada laba bersih perusahaan yang ikut tumbuh 95,24 persen menjadi Rp410 miliar dari Rp210 miliar.
"Keberhasilan perusahaan meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu disebabkan telah berjalannya program transformasi bisnis dengan baik dan didukung oleh semua lini bisnis perusahaan, yaitu konstruksi, properti, Engineering Procurement and Construction (EPC), investasi, pracetak dan peralatan. Disamping itu, program efiesiensi juga terus diterapkan oleh perusahaan," papar Tumiyana.
(gir)