Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA) bakal menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue dengan mematok harga pelaksanaan Rp1.630 per lembar saham.
Berdasarkan propesktus ringkas pada Kamis (22/9), bank milik taipan Tahir ini berencana melepas 614,91 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp1.630 per lembar saham untuk menambah modal.
“Sehingga total nilai penambahan modal sebesar Rp1,002 triliun,” tulis manajemen dalam prospektus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gelaran
rights issue ini, Bank Mayapada akan membagikan hak kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 10 November 2016 pukul 16.00 WIB.
Pembagian akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham dari masing-masing pemegang saham tersebut, dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki tujuh saham akan memperoleh satu HMETD, dimana satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham yang dikeluarkan dari portepel perseroan.
Manajemen menyatakan, seluruh dana yang diperoleh dari
rights issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkokoh struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.
Rencananya, HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam Rekening Efek di KSEI atau didistribusikan kepada pemegang saham melalui Pemegang Rekening KSEI selambat-lambatnya pada tanggal 11 November 2016.
HMETD ini dapat dijual atau dialihkan selama masa perdagangan HMETD yaitu mulai tanggal 16 November 2016 sampai dengan tanggal 22 November 2016. Para pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan haknya tersebut dapat melaksanakannya baik melalui BEI maupun di luar bursa sesuai dengan peraturan Pasar Modal.
Dari sisi kinerja terkini, Bank Mayapda membukukan laba bersih sebesar Rp548,7 miliar pada paruh pertama tahun ini. Perolehan laba tersebut naik 67,74 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp327,1 miliar.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga, yang naik 21,7 persen menjadi Rp2,8 triliun dari perolehan semester I 2015 yang sebesar Rp2,3 triliun. Adapun laba per saham juga turut naik signifikan menjadi Rp127,49 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,8 per saham.
Selama periode Januari-Juni 2016, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit sebesar Rp40,6 triliun, naik 18,7 persen dibandingkan dengan perolehan enam bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp34,2 triliun.
Namun, meningkatnya kredit Bank Mayapada juga diikuti oleh kenaikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Tercatat hingga akhir Juni, NPL gross Bank Mayapada berada di level 2,01 persen, naik 72 basis poin dari semester I tahun lalu yang hanya 1,29 persen.
(gir)