Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tidak bergairah pada perdagangan hari ini, Selasa (27/9), akibat memburuknya kondisi pasar saham global.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengemukakan, bursa global tadi malam mengalami pelemahan. Di mana indeks saham Eurostoxx di Uni Eropa terkoreksi 1,86 persen di 2.975,88. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing turun 0,91 persen dan 0,88 persen di 1.8094,83 dan 2.146,10.
"Di Uni Eropa koreksi saham terutama dipicu anjloknya saham Deutsche Bank AG menyusul spekulasi bank terbesar di Jerman itu butuh peningkatan modal. Anjloknya saham Deutsche Bank AG telah berimbas negatif pada pergerakan harga saham perbankan di Wall Street seperti saham JP Morgan Chase & Co, dan saham Bank of America Corp," papar David dalam risetnya, dikutip Selasa (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, harga minyak tadi malam berhasil menguat 3,26 persen di US$45,93 per barel, setelah Arab Saudi menawarkan pemangkasan produksi menjelang pertemuan OPEC akhir pekan ini.
Terkait koreksi IHSG kemarin sebesar 36,76 poin (0,68 persen) ke level 5.352, menurutnya hal ini akibat imbas dari koreksi di pasar Emerging Market yang tercermin dari indeks saham The MSCI emerging market kemarin yang anjlok 1,3 persen.
David memprediksi IHSG masih terus tertekan pada hari ini. Hal ini juga dipicu oleh aksi ambil untung jangka pendek menyusul meningkatnya risiko pasar saham global dan kawasan. Sehingga, IHSG diperkirakan bergerak dengan level
support 5.325 dan resisten 5.375 cenderung koreksi.
"Pasar diperkirakan masih tidak bergairah dan cenderung tertekan," terang David.
Setali tiga uang dengan David, Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada juga memprediksi laju IHSG tertekan karena aksi ambil untung lanjutan. Dengan demikian, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.321-5.330 dan resisten 5.364-5.380.
"Masih adanya sentimen negatif dapat menambah potensi penurunan bagi IHSG. Laju IHSG pun kembali rentan terkena aksi ambil untung lanjutan," ungkap Reza dalam risetnya.
(gen)