LNG Blok Kasuri Bakal Berebut Pembeli dengan Train 3 Tangguh

Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Wilayah Kerja (WK) Blok Kasuri yang dioperatori Genting Oil Kasuri Pte Ltd diprediksi bakal terganjal masalah komersialisasi.

Menurut informasi yang didapat CNNIndonesia.com, Genting Oil tengah sibuk mencari pembeli Liquefied Natural Gas (LNG) yang rencananya diproduksi dari WK yang berlokasi di Papua Barat tersebut. Perusahaan khawatir tidak ada yang menyerap LNG produksinya karena bersaing dengan proyek Tangguh Train 3 milik BP Berau Ltd, yang dikembangkan hampir secara bersamaan.

Jika diekspor, Genting Oil juga khawatir kalah saing dengan ekspor LNG dari Australia dan Amerika Serikat yang akan commisioning pada 2019. Sebagai antisipasi, perusahaan tengah mengkaji pembangunan fasilitas floating LNG di Teluk Bintuni agar gas bisa masuk ke Kawasan Industri Teluk Bintuni.

Ketika dikonfirmasi, Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah tak menyangkal kabar tersebut. Ia menyebut, Genting Oil memang tengah mencari pembeli gas dari blok Kasuri.

Bahkan menurutnya, wajar bila perusahaan khawatir dengan Tangguh Train 3 karena lokasinya yang berdekatan.

Pilihan Redaksi Pertamina Siap Tebus Saham ConocoPhillips di Blok B Natuna SKK Setujui Pengembangan 18 Lapangan Migas Senilai US$1,49 M Pemerintah Lelang 15 Blok Migas dengan Skema Bagi Hasil Baru

"Wajar juga mereka takut sama Tangguh Train 3 (untuk masalah komersialisasi) karena lokasinya kan berdekatan juga di situ. Proyek ini tidak terancam, cuma mereka sedang mencari pembeli," tutur Zikrullah di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akhir pekan lalu.

Kendati demikian, ia tak menyebut kapan PoD itu bisa disetujui. Namun, ia memastikan investasi Genting Oil di WK Kasuri tetap berjalan lancar.

"Sekarang sedang dibahas soal PoD Genting Oil. Kami harus menyelaraskan semua kepentingan agar semuanya terpenuhi. Artinya hulu bisa terjamin investasinya, sedangkan di hilir bisa terpenuhi kebutuhannya," tambahnya.

Sebagai informasi, produksi blok Kasuri diprediksi bisa mencapai 285 MMSCFD dan bisa onstream di tahun 2019. Perusahaan asal Malaysia tersebut sebelumnya telah melakukan kegiatan eksplorasi pengeboran di 10 sumur di Lapangan Merah, Lapangan Asap, dan Lapangan Kido. (gen)