Minim Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Masih Loyo
Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2016 07:43 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi, potensi pergerakan masih menunjukkan penguatan ditengah minim sentimen. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi cenderung melemah pada akhir pekan ini, Jumat (14/10), dipengaruhi kondisi pasar saham eksternal yang kurang kondusif.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, pasar saham global tadi malam terkena dampak sentimen negatif dari data perdagangan China dan rilis laba emiten perbankan yang dibawah ekspektasi. Ia merinci Indeks saham Eurostoxx di Uni Eropa koreksi 1,1 persen di 2.975,04.
Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,25 persen dan 0,31 persen ditutup di 18.098,94 dan 2.132,55. Sementara, harga minyak mentah tadi malam di Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif ditutup menguat 0,74 persen di US$50,55 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, IHSG belum juga berhasil bangkit pada perdagangan kemarin karena terkena imbas sentimen negatif kawasan Asia setelah data ekspor dan impor China pada September tak sebaik ekspektasi. Hal tersebut menyebabkan IHSG terkoreksi 24,21 poin (0,45 persen) ke level 5.340.
"Koreksi terutama dipicu saham tambang, konsumsi, dan aneka industri. Sedangkan penguatan terbatas menyasar saham telekomunikasi dan saham perbankan seperti Bank Negara Indonesia dipicu respon positif atas rilis laba kuartal III," terang David dalam risetnya, dikutip Jumat (14/10).
Dengan demikian David memprediksi IHSG cenderung negatif pada hari ini, di mana IHSG akan bergerak pada rentang support 5.295 dan resisten 5.370. Hal ini juga masih dipengaruhi oleh rilis data sejumlah emiten terkait laporan keuangan kuartal III 2016.
Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.336 dan resisten 5.488. Menurutnya, IHSG masih memiliki peluang untuk menguat ditengah minimnya sentimen pasar masih fluktuatifnya harga minyak.
"IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi, potensi pergerakan masih menunjukkan penguatan ditengah minim sentimen," ungkap William dalam risetnya.(gen)