IHSG diyakini melemah pada hari ini karena kondisi pasar saham global yang buruk dan terkoreksinya sejumlah harga komoditas energi dan logam kemarin. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Melemahnya kondisi pasar global diprediksi berimbas negatif pada perdagangan saham dalam negeri sehingga mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (12/10), setelah berhasil bangkit (rebound) terbatas kemarin.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, tadi malam pasar saham global kembali tertekan. Di mana indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa terkoreksi 0,5 persen di 3.020,69. Untuk Wall Street sendiri, indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 1,1 persen dan 1,2 persen di 18.128,66 dan 2.136,73. Kemudian diikuti indeks Nasdaq tadi malam yang melemah 1,5 persen di 5.246,79.
"Saham-saham produk kesehatan dan bioteknologi menjadi motor penurunan Wall Street menyusul spekulasi pasar atas perkembangan politik di Amerika Serikat (AS) menjelang pemilu November mendatang yang kemungkinan besar di DPR kursi akan dipegang oleh Demokrat yang bisa berimplikasi terhadap perubahan kebijakan di sektor kesehatan," ungkap David dalam risetnya, dikutip Rabu (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sentimen isu politik di AS, jelas David, koreksi juga dipicu penguatan dolar AS yang diiringi oleh naiknya ekspektasi inflasi yang kembali memperkuat kemungkinan kenaikan bunga AS pada akhir tahun ini. Sementara itu, harga minyak mentah tadi malam di AS juga terkoreksi 1 persen di US$50,79 per barel menyusul penguatan dolar.
"Pasar juga mulai mengantisipasi rilis laba kuartal III 2016 yang dimulai dari rilis laba Alcoa yang di bawah ekspektasi pasar," imbuh David.
Adapun, IHSG kemarin berhasil rebound terbatas ke level 5.381 atau menguat 21 poin (0,4 persen). Hal ini ditopang oleh sejumlah saham pertambangan, konsumsi, dan properti.
Kendati IHSG kemarin rebound, David memprediksi IHSG melemah pada hari ini karena selain kondisi pasar saham global yang buruk, terkoreksinya sejumlah harga komoditas energi dan logam tadi malam juga akan mempengaruhi psikologis pasar pada perdagangan hari ini.
"IHSG diperkirakan akan rawan koreksi setelah kemarin berhasil rebound terbatas. IHSG diperkirakan akan kembali bergerak dengan support di 5.330 hingga resisten di 5.410 dibayangi dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," jelas David.
Sama halnya dengan David, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya juga memprediksi fluktuasi harga komoditas yang terjadi akan mempengaruhi laju IHSG hari ini. Selain itu, rilis laporan keuangan sejumlah emiten juga akan memberikan pengaruh pada pelaku pasar.
"Kondisi IHSG kembali menguji support 5.336 dan target resisten saat ini 5.488. Selalu manfaatkan peluang akumulasi beli disaat koreksi wajar," terang William dalam risetnya.(gen)