Pemerintah Waspadai Lonjakan Harga Pangan di Akhir Tahun

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 16:39 WIB
Sejumlah komoditas pangan yang fluktuasi harganya menjadi sorotan serius para pengambil kebijakan antara lain daging sapi dan cabai.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama sejumlah menteri terkait mengikuti mengikuti Rapat Terbatas membahas pangan di Kantor Presiden. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mulai mewaspadai potensi lonjakan harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Sejumlah komoditas pangan yang fluktuasi harganya menjadi sorotan serius para pengambil kebijakan antara lain daging sapi dan cabai.

"(Harga) cabai naik karena musim hujan, tapi produksi tetap aman. Karena harga di petani masih dikisaran Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram," jelas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai mengikuti rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (18/10).

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di lokasi yang sama mengatakan, kenaikan harga cabai terjadi karena perubahan cuaca yang memengaruhi dari sisi produksi. Kendati demikian, kenaikan harganya alamiah dan masih bisa diantisipasi oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain harga cabai, harga bahan pangan yang mendapatkan perhatian serius dari Kementerian Perdagangan adalah daging sapi. Meski pergerakan harga daging sapi relatif stabil, tetapi dianggap masih tinggi dan tak kunjung turun seperti yang diharapkan pemerintah, sekalipun keran impor telah dibuka dan kuotanya ditambah.

"Nah, ini yang akan kita evaluasi dari hasil impor dan stok dalam negeri," imbuh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nukwan.

Dari sisi penawaran, Kementerian Perdagangan memastikan, pasokan sejumlah komoditas pangan aman dan dipastikan tidak perlu membuka keran impor lagi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan, sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L) terkait sektor pangan tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga untuk sejumlah komoditas utama.

"Yang utama tentu beras, jagung, gula, juga minyak goreng. Kita bahas mengenai strategi, harga, dan stok, juga produksi," tuturnya.

Terkait beras, Menteri Amran menjamin pasokannya mencukupi sehingga harganya dipastikan tak akan naik sampai akhir tahun.

"Harga beras ada penurunan 0,9 persen, stok kita kurang lebih 2 juta ton dan itu cukup sampai Mei 2017," kata Amran.

Demikian pula dengan bawang, Amran menjamin pasokan dan harganya masih akan stabil.

Amran memastikan, pemerintah akan menunjuk beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyerap hasil produksi dan mengawal distribusi pangan sampai akhir tahun. Dengan demikian diharapkan mampu memangkas rantai pasok sehingga harganya tetap terjaga di level yang rendah.

Namun, ia menekankan, penugasan itu tetap memperhatikan kemampuan keuangan masing-masing perusahaan.

"Sebenarnya kalau cabai itu paling hanya Rp1 miliar. Tapi nanti kita lihat, yang terpenting cabainya sampai (ke konsumen)," imbuhnya.

Tak hanya menunjuk perusahaan BUMN untuk mengamankan distribusi pangan, pemerintah juga akan melibatkan sejumlah distributor lain. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER