Angkasa Pura I Siap Habiskan Rp8,2 Triliun Tahun Depan

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 28 Nov 2016 12:39 WIB
Dana belanja modal sebesar Rp8,2 triliun tersebut bakal digunakan untuk mengembangkan bandara di Banjarmasin, Yogyakarta, dan Semarang.
Dana belanja modal sebesar Rp8,2 triliun tersebut bakal digunakan untuk mengembangkan bandara di Banjarmasin, Yogyakarta, dan Semarang. (Dok. Angkasa Pura I)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura I (Persero) berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp8,2 triliun untuk mengembangkan bandara di Banjarmasin, Yogyakarta, dan Semarang pada 2017.

Direktur Keuangan dan Teknologi dan Informasi AP I Novrihandri menyatakan, sebagian dana belanja modal akan berasal dari obligasi. Adapun, sisanya akan dicari dengan melakukan sinergi dengan BUMN lain. Sinergi tersebut akan dilakukan dalam bentuk strategic partnership.

"Belanja modal dari obligasi, kemudian ada sinergi BUMN. Jadi dengan BUMN kami akan melakukan strategic partnership," ungkap dia, Senin (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan berencana menerbitkan obligasi kembali pada tahun depan sebesar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun. Novrihandri mengungkapkan, pihaknya membutuhkan dana hingga Rp25 triliun sampai 2020 untuk pengembangan lima bandara.

Lima bandara tersebut yakni, bandara di Semarang, bandara baru di Yogyakarta, Banjarmasin, Surabaya, dan Makassar. Ia berharap, dengan penerbitan obligasi setiap tahun kebutuhan dana tersebut dapat terpenuhi.

Perseroan baru saja menerbitkan surat utang (obligasi) dan sukuk. Gelaran itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) selama periode penawaran awal (bookbuilding). Permintaan obligasi menjadi Rp2,7 triliun dan sukuk sebesar Rp540 miliar.

Novrihandri menyatakan, kelebihan permintaan ini terjadi di tengah situasi penawaran obligasi yang ramai oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

"Alhamdulillah hasilnya kami dapatkan obligasi Rp2,7 triliun, sukuk dapatkan Rp540 miliar. Ini emang kecil pada saat itu pasar lagi ramai di mana ada lima BUMN yang menerbitkan obligasinya yang sama kalau nggak salah sampai Rp30 triliun. Alhamdulillah kami berhasil laku di pasar," papar Novrihandri.

Obligasi dan sukuk AP I ini diterbitkan dalam tiga seri dengan total nilai Rp3 triliun. Di mana untuk obligasi sebesar Rp2,5 triliun dan sukuk Rp500 miliar.

Untuk serinya sendiri, seri A dari obligasi I ini dipatok dengan tingkat bunga sebesar 7,45 persen-8,2 persen per tahun dengan jangka lima tahun. Sementara, seri B dipatok dengan tingkat bunga 7,95 persen-8,7 persen per tahun dengan jangka waktu tujuh tahun, dan seri C dipatok 8,1 persen-8,85 persen dengan jangka waktu 10 tahun.

Sementara, untuk seri A sukuk I memiliki jangka waktu lima tahun dengan indikasi tingkat bagi hasil sukuk sebesar 7,45 persen-8,2 persen, kemudian seri B dengan indikasi tingkat bagi hasil sukuk sebesar 7,95 persen-8,7 persen, dan seri C sebesar 8,1 persen-8,85 persen per tahun. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER