Pelindo II Butuh Rp25 Triliun untuk Bangun Pelabuhan di Timur

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 16:58 WIB
Pembangunan tersebut diharapkan menekan ongkos distribusi logistik yang selama ini menjadi biang keladi ketimpangan harga barang-barang di Indonesia.
Pembangunan tersebut diharapkan menekan ongkos distribusi logistik yang selama ini menjadi biang keladi ketimpangan harga barang-barang di Indonesia. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelindo II akan melebarkan wilayah operasionalnya hingga wilayah Indonesia Timur pada tahun depan. Guna mendorong ekspansi tersebut, perseroan telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp25 triliun hingga tahun 2019 untuk membangun beberapa unit pelabuhan baru.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, pembangunan tersebut diharapkan mampu menekan ongkos distribusi logistik yang selama ini dianggap sebagai biang keladi ketimpangan harga barang-barang di Indonesia. Adapun beberapa titik wilayah yang menjadi titik pembangunan antara lain di Sorong Papua serta Pantai Kijing di Kalimantan Barat,

"Kami akan membangun satu kanal untuk mengatasi masalah kemacetan di interland Tanjung Priok ke Bekasi. Dengan cara ini, distribusi barang dari perlabuhan ke pabrikan akan lebih cepat dan ongkosnya bisa lebih murah hingga kemudian daya saing kita bisa lebih baik cost logistik kita juga bisa lebih rendah," ujar Elvyn, Selasa (13/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk tahun depan, Pelindo II telah mengalokasikan anggaran senilai Rp6 triliun untuk belanja modal. Elvyn mengatakan sebenarnya perseroan membutuhkan dana hingga Rp50 triliun untuk membangun infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan di wilayah operasional, dengan masing-masing kebutuhan mencapai Rp25 triliun.

Namun kebutuhan dana suprastruktur senilai Rp25 triliun nantinya akan dicari melalui skema kerja sama pembiayaan dengan pihak lain. Sementara, untuk pembangunan infrastruktur, kebutuhan dana investasi hingga Rp25 trililiun tersebut akan dipenuhi menggunakan dana internal perseroan.

"Kami sudah punya obligasi yang diterbitkan dari beberapa tahun yang lalu. Kami juga ada dari sumber-sumber lain yang akan membiayai itu, kami juga bekerja sama dengan strategic partner," jelasnya. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER