Kemenhub Akan Kembangkan Pelabuhan Utama-Pengumpan

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 04:05 WIB
Pelabuhan-pelabuhan yang akan dijadikan pelabuhan hub, yaitu pelabuhan-pelabuhan besar, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Kuala Tanjung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan akan mengembangkan skema pelabuhan utama (hub) dan pengumpan (spoke) untuk meningkatkan daya saing dengan pelabuhan-pelabuhan negara lain. (FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengembangkan skema pelabuhan utama (hub) dan pengumpan (spoke) untuk meningkatkan daya saing dengan pelabuhan-pelabuhan negara lain.

"Kami bisa bersaing secara internasional, salah satunya itu melegitimasi pelabuhan-pelabuhan besar supaya menjadi hub dari Eropa dan Tiongkok," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah peresmian Terminal Peti Kemas Kalibaru Tahap 1 seperti dilansir ANTARA, Selasa (13/9).

Budi menuturkan, pelabuhan-pelabuhan yang akan dijadikan pelabuhan hub, yaitu pelabuhan-pelabuhan besar, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Kuala Tanjung, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti seluruh kapal harus ke pelabuhan hub dulu, kalau sekarang kan enggak, dari pelabuhan tertentu ke Pelabuhan Palembang, ke Teluk Bayur, ini mesti dihindari," kata Budi.

Namun, dia menilai, rencana tersebut bisa berjalan dengan baik, apabila pelayanan di pelabuhan sudah prima, terutama waktu tunggu kontainer di pelabuhan (dwelling time).

"Saya bilang ke Pelindo, kalau pelayanannya belum bagus, otomatis mereka juga enggak mau. Untuk itu, kami memperbaiki diri dengan kualitas pelayanan yang bagus," imbuh dia.

Menurut Budi, dwelling time merupakan tolok ukur pelayanan pelabuhan. Selain itu, di antaranya aksesibilitas dan harga kompetitif.

"Dwelling time itu parameter, citra pelabuhan itu ada di dwelling time," tukasnya.

Karena itu, Budi menerangkan, Kemenhub tengah bekerja keras untuk mempercepat dwelling time dari 3,7 hari menjadi 2,2 hari sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.

Upaya yang akan dilakukan, yaitu menarik 16 kementerian/lembaga yang terkait untuk berkantor di Pelabuhan Tanjung Priok selama satu bulan untuk uji coba. Kemudian, akan ditunjuk salah satu koordinator untuk mengkoordinasikan seluruh kementerian/lembaga tersebut dalam proses percepatan dwelling time.

Selain itu, Budi juga akan mengerahkan 22 pelabuhan untuk diserahkan pengoperasiannya kepada Pelindo dan swasta.

"Kami lakukan bertahap, akhir Desember ini, masing-masing Pelindo mengambil masing-masing dua sampai empat pelabuhan," terang Budi.

Adapun, prosesnya akan berjalan bertahap, yaitu skema awalnya berupa kerja sama antara Kemenhub dan Pelindo. "Yang mengerjakan itu Pelindo, tapi entitasnya tetap di Kemenhub, itu pengalihan aset kan memerlukan waktu," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER