Taspen Tebus 40 Persen Saham Bank Mantap Rp324 Miliar

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2016 13:02 WIB
PT Pos Indonesia (Persero) resmi menjual seluruh kepemilikan saham di PT Bank Mandiri Taspen Pos atau Bank Mantap kepada PT Taspen (Persero).
Penandatanganan akta jual beli saham Bank Mantap oleh PT Pos Indonesia (Persero) kepada PT Taspen (Persero) yang digelar di Auditorium Kantor Pusat Taspen pada Rabu (28/12). Turut hadir Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro dan Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pos Indonesia (Persero) resmi menjual seluruh kepemilikan saham di PT Bank Mandiri Taspen Pos atau Bank Mantap kepada PT Taspen (Persero).

Dengan penjualan seluruh saham Bank Mantap yang dimiliki Pos Indonesia tersebut, kepemilikan saham Taspen di Bank Mantap menjadi 40 persen. Artinya, jumlah saham yang dijual oleh Pos Indonesia berjumlah sekitar 20 persen atau 202 juta saham. Nilai transaksi tersebut senilai Rp324 miliar.

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsih Wahju Setijono menjelaskan, penjualan saham ini dilakukan karena bisnis dari Bank Mantap sendiri berada di luar bisnis Pos Indonesia yang bergerak di bidang logistik. Sehingga, ia menilai Bank Mantap tak begitu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan melepas semua ke Taspen, ini untuk memperluas core bisnis masing-masing. Nah Bank Mantap ini sesuai dengan bisnis Taspen, penjaminan pensiunan dan manajer investasi," ungkap Gilarsih, Rabu (28/12).

Selain itu, Bank Mantap memiliki kebutuhan untuk tumbuh. Untuk itu, diperlukan suntikan modal dari induk usahanya yaitu Bank Mandiri, Taspen, dan Pos Indonesia. Sementara, kas yang dimiliki Pos Indonesia sendiri diakui Gilarsih tak sebanyak yang dimiliki Bank Mandiri dan Taspen. Ditambah lagi, Pos Indonesia juga membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha di bidangnya.

"Setiap kas yang kami keluarkan sangat berarti, kalau manfaat tidak bisa dirasa langsung kami sebutnya kan ya what a waste? Makanan untuk Bank Mantap ini besar," terang dia.

Meski begitu, sinergi diantara Taspen, Pos Indonesia, dan Bank Mandiri dalam mengelola Bank Mantap akan tetap terus berjalan. Misalnya saja, Pos Indonesia akan dilibatkan dalam hal pemasaran dari beberapa produk yang dimiliki oleh Bank Mantap atau Taspen itu sendiri.

"Nah dari posisi itu, itu yang benar. Kami bisa bantu Taspen, jadi tidak hanya sekadar memiliki anak usaha secara bersama-sama. Jadi dengan core bisnis masing-masing tetap bisa bersinergi," ungkap Gilarsih.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menjelaskan transaksi ini dilakukan juga dengan pertimbangan tertentu. Salah satunya yakni, pertumbuhan dari Bank Mantap sendiri yang membuat Taspen tergiur untuk membeli saham Pos Indonesia.

"Kinerja Bank Mantap cukup tinggi, dalam satu tahun tiga bulan posisi Bank Mantap sudah menjadi bank buku II, lalu tata kelola perusahaan yang kami lihat juga cukup baik," ujar Iqbal.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya dan Bank Mandiri tak akan mengubah nama Bank Mantap setelah transaksi ini dilakukan. Namun, logo Bank Mantap kemungkinan akan diubah untuk menghilangkan Pos Indonesia.

"Secara bertahap akan diubah mungkin logonya, tapi nama tidak. Sudah pas kalau untuk namanya," jelas dia.

Sekadar informasi, 40 persen saham Bank Mantap kini digenggam oleh Taspen, sedangkan 59,44 persen dimiliki oleh Bank Mandiri, dan sisanya dipegang oleh pemegang saham perorangan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER